Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Muhyiddin Yassin Tunda Sidang Parlemen Dua Bulan ke Depan

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri baru Malaysia, Muhyiddin Yassin, memutuskan untuk mengundur sidang parlemen ke dua bulan dari sekarang.

Sidang parlemen Malaysia awalnya akan digelar pada 9 Maret mendatang, namun Muhyiddin menundanya ke tanggal 18 Mei 2020.

Tanggal itu hanya beberapa hari sebelum Idul Fitri, hari raya umat Islam yang juga dirayakan secara luas di Malaysia.

Dilansir dari Aljazeera, Ketua DPR Malaysia Mohamad Ariff Md Yusof, mengatakan telah menerima surat dari Muhyiddin untuk mengundur sidang parlemen.

Alasan penundaan tidak dicantumkan di surat tersebut, tetapi ada dugaan penundaan dilakukan karena kubu oposisi menyiapkan mosi tidak percaya ke alumnus Universitas Malaya itu.

Kepala penelitian di KRA Group, Keith Leong, menerangkan penundaan itu sah-sah saja dilakukan dan tujuannya memberi waktu bagi Perdana Menteri untuk memperkuat koalisinya.

KRA Group merupakan konsultan urusan publik di Asia Tenggara.

"Penundaannya ada dalam ketentuan Konstitusi Malaysia. Tentu saja itu akan dianggap secara politis untuk memberi Perdana Menteri waktu guna memperkuat koalisinya, menamai kabinetnya, dan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan yang dihadapi bangsa ini," terangnya dikutip dari South China Morning Post (SCMP).

"Dia (Muhyiddin) akan membutuhkan persiapan yang cermat karena sesi parlemen berikutnya, kapan pun itu terjadi, akan sangat semarak," lanjut Leong.

Muhyiddin Yassin ditunjuk jadi Perdana Menteri Malaysia oleh Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, setelah bertemu semua anggota parlemen termasuk pemimpin partai.

Dilansir dari ABC, Raja Malaysia yakin kalau Muhyiddin mungkin dapat dukungan mayoritas di parlemen.

Pria berusia 72 tahun itu kemudian dilantik pada Minggu (1/3/2020), yang mengakhiri perebutan kekuasaan di Malaysia setelah mundurnya Mahathir Mohamad dari kursi perdana menteri.

Akan tetapi Mahathir tidak terima kekalahannya. Politisi berjuluk Dr M itu ingin membuktikan bahwa Muhyiddin tidak memiliki suara mayoritas, dan dia bersama koalisinya yang memiliki suara mayoritas di parlemen.

Mahathir, yang berusia 94 tahun, kemudian meminta sidang parlemen Malaysia digelar usai pelantikan Muhyiddin, tetapi Muhyiddin mengundurnya.

Kilas balik karier Muhyiddin Yassin

Muhyiddin merupakan mantan Menteri Dalam Negeri di masa kepemimpinan Dr M (2018-2020). Dia juga sempat menjadi bagian dari koalisi Pakatan Harapan (PH).

Sebelumnya, eks Menteri Pendidikan ini pernah menjabat Wakil Perdana Menteri Malaysia ketika Negeri "Jiran" dipimpin Perdana Menteri Najib Razak.

Namun kiprah Muhyiddin terhenti di tahun 2015, setelah dipecat karena terlalu mengkritisi skanda 1MDB (1Malaysia Development Berhard) yang melibatkan Najib.

Pemecatan Muhyiddin berujung ke bergabungnya dia bersama Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad yang membentuk koalisi Pakatan Harapan.

Koalisi itulah yang sukses menggulingkan rezim pemerintahan Najib Razak, dalam pemilihan umum 2018.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/05/210956870/muhyiddin-yassin-tunda-sidang-parlemen-dua-bulan-ke-depan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke