Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pilih Kedelai yang Bagus, Tidak Bisa Lihat Fisiknya

Kompas.com - 24/03/2024, 13:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahan makanan yang berkualitas tentu dibuat dengan menggunakan bahan mentah yang berkualitas pula.

Kedelai sebagai bahan baku pangan perlu dipilih dengan benar supaya memudahkan saat diolah dan memberikan efek baik bagi tubuh.

Di pasar Indonesia, ada dua jenis kedelai yang beredar, yaitu kedelai lokal dan kedelai impor.

Baca juga: Mengintip Dapur Produksi Tofu Deli, Olah Kedelai Tanpa Pengawet

Menurut Operasional Manager Tofu Deli, Tjhin Sidarto, kualitas kedelai lokal dan impor tidak jauh berbeda. Bahkan, menurut Darto kualitas kedelai lokal pun dinilai lebih bagus.

"Secara ukuran kedelai lokal lebih kecil, tapi kualitasnya bagus dibanding kedelai impor," kata Darto saat ditemui di rumah produksi Tofu Deli, Kamis (21/3/2024).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Namun sayangnya, tambah Darto, setiap kedelai lokal yang dipesan datang dalam keadaan masih bercampur dengan benda lain seperti batu dan dahan kayu. Hal ini menurutnya akan berpengaruh terhadap jalannya proses produksi.

"Kalau kedelai lokal isinya datang dengan campuran batu dan dahan, kalau masuk ke dalam mesin, bisa rusak," katanya.

Kualitas kedelai tidak bisa dilihat dari fisik

Menurut Darto, kualitas kedelai tidak bisa hanya dilihat dari bentuk fisik dan berat kedelai. Tetapi, kedelai harus diproses terlebih dahulu supaya tau hasil akhir produk yang dibuat.

"Kalau mengetahui kualitas, kita harus coba produksi sampai jadi tahu dahulu, tidak bisa dilihat fisiknya yang masih mentah," ujar Darto.

Baca juga: Resep Serundeng Bihun Kedelai, Stok Camilan dalam Toples

Darto mencontohkan, ketika memilih kedelai untuk membuat tahu, kedelai harus diolah sampai menjadi tahu. Setelah itu barulah bisa dilihat apakah warna atu rupa tahu yang dihasilkan sesuai dengan keinginan.

"Tidak ada perbedaan dari segi rasa, rasanya hampir sama, ukuran kedelai pun juga tidak menentukan (kualitas kedelai)," katanya.

Ilustrasi kedelai Ilustrasi kedelai

Begitu juga saat memilih kedelai untuk membuat tempe. Hasil akhir tempe yang menggunakan kedelai impor, ukuran bijinya cenderung lebih besar.

"Bisa dilihat, tempe yang menggunakan biji kedelai impor ukuran bijinya lebih besar dibanding kedelai lokal," katanya.

Baca juga: Mengapa Tempe Lebih Mudah Dicerna daripada Kedelai?

Sebelumnya, Darto mengatakan bahwa dirinya sudah mengajukan keluhan kepada pemasok terkait kedelai lokal yang kotor.

Namun karena tidak kunjung ada perubahan, alhasil Darto memilih menggunakan kedelai impor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com