Saya mencoba memadukannya dengan mayones, saus barbeku, dan chimichurri. Ketiganya sama-sama lezat disantap bersama daging.
Bedanya, mayones menambah kesan asam segar dan sedikit manis. Saus barbeku tidak jauh berbeda, tetapi konsistensinya lebih cair dan terasa lebih ringan.
Chimichurri menambah segar sajian ini. Potongan cabai, bawang-bawangan, dan peterseli wangi sekaligus gurih.
Bersama tomahawk, para koki juga menyiapkan menu lainnya, yakni Roasted Sisig Bone Marrow, Pomelo Salad, Corn and Lemongrass Soup with Guacamole Jalapeno Bruschetta, dan Australian Tomahawk Black Angus.
Ada juga Padang style Prawn Scampi, Braised Beef Brisket Ras El Hanout Tagliatelle, Lime Sorbet, dan Mango Mousse.
Roasted Sisig Bone Marrow dan Padang style Prawn Scampi menjadi favorit saya.
Roasted Sisig Bone Marrow alias sumsum tulang panggang terasa sangat lembut dan berlemak ketika dimakan.
Cita rasanya gurih, tetapi cenderung manis. Sebagai awalan set menu, sajian ini mampu menarik perhatian karena penyajiannya yang menarik.
Begitu juga dengan Padang style Prawn Scampi. Terlihat sederhana tanpa banyak pelengkap di piring, tumpukan udang terlihat menggugah begitu disajikan.
Terlepas dari rasa bumbunya yang cukup kuat, daging di balik kulit udang sangat padat dan empuk.
Saya bisa menikmati manisnya daging udang berukuran besar ini tanpa tambahan apapun, saking terasa lezatnya.
Lime Sorbet menjadi penutup yang paling cocok setelah menyicipi aneka olahan daging sapi dan seafood.
Sruput pertama langsung membuat saya melek. Rasa asam dari jeruk nipisnya begitu kuat, terasa menyegarkan setelah menyantap daging.
Baca juga: