Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Steak Tomahawk, Olahan Daging Premium di Restoran Hotel Cikarang

KOMPAS.com - Tomahawk berarti kampak atau kapak. Sebutan ini juga dipakai untuk potongan daging sapi premium berukuran besar.

Bentuk daging sapi tomahawk mirip kapak. Tulangnya memanjang dengan ujung berupa daging tebal dan lebar.

Tomahawk disebut premium karena harganya mahal. A.S Windoe, Corporate Executive Chef of Archipelago International, mengatakan bahwa harga daging ini mencapai Rp 900.000 hingga Rp 1 juta per kilogram.

Biasanya, satu tomahawk berbobot 1,2-1,5 kilogram. Itu sebabnya, olahan daging ini umum dinikmati bersama banyak orang.

Olahan tomahawk paling umum adalah steak, tidak berbeda dengan potongan daging sapi lainnya.

Spesialnya, potongan ini terdiri dari daging tebal, tulang tebal-tipis, dan juga lemak yang membuat olahannya makin spesial.

Windoe dan delapan koki dari hotel di bawah naungan Archipelago mengolah daging ini menjadi hidangan Australian Tomahawk Black Angus, spesial dalam Archipelago Food Festival di Harper Hotel Cikarang, Kamis (19/10/2023) malam.

Kompas.com berkesempatan mencoba beberapa iris tomahawk steak dalam acara tersebut.

Benar seperti kata Windoe, satu tomahawk ini bisa saya nikmati bersama lima orang lainnya di satu meja yang sama.

Saya menikmati dua irisan steak lumayan tebal dengan tingkat kematangan medium. Windoe yang saat itu langsung menyajikan daging ini di meja tamu, menyampaikan bahwa kematangan steak paling ideal adalah medium.

Mudah memotong daging steak di atas piring. Saya membaginya menjadi tiga menggunakan pisau tanpa kesulitan.

Teksturnya lembut, seratnya terlihat begitu memotong daging ini perlahan.

Soal rasa, jus dagingnya bercampur lemak terasa dalam gigitan daging tomahawk yang saya kunyah perlahan.

Rasa tomahawk steak semakin spesial ketika menikmatinya berbarengan dengan aneka saus.

Saya mencoba memadukannya dengan mayones, saus barbeku, dan chimichurri. Ketiganya sama-sama lezat disantap bersama daging.

Bedanya, mayones menambah kesan asam segar dan sedikit manis. Saus barbeku tidak jauh berbeda, tetapi konsistensinya lebih cair dan terasa lebih ringan.

Chimichurri menambah segar sajian ini. Potongan cabai, bawang-bawangan, dan peterseli wangi sekaligus gurih.

Bersama tomahawk, para koki juga menyiapkan menu lainnya, yakni Roasted Sisig Bone Marrow, Pomelo Salad, Corn and Lemongrass Soup with Guacamole Jalapeno Bruschetta, dan Australian Tomahawk Black Angus.

Ada juga Padang style Prawn Scampi, Braised Beef Brisket Ras El Hanout Tagliatelle, Lime Sorbet, dan Mango Mousse.

Roasted Sisig Bone Marrow dan Padang style Prawn Scampi menjadi favorit saya.

Roasted Sisig Bone Marrow alias sumsum tulang panggang terasa sangat lembut dan berlemak ketika dimakan.

Cita rasanya gurih, tetapi cenderung manis. Sebagai awalan set menu, sajian ini mampu menarik perhatian karena penyajiannya yang menarik.

Begitu juga dengan Padang style Prawn Scampi. Terlihat sederhana tanpa banyak pelengkap di piring, tumpukan udang terlihat menggugah begitu disajikan.

Terlepas dari rasa bumbunya yang cukup kuat, daging di balik kulit udang sangat padat dan empuk.

Saya bisa menikmati manisnya daging udang berukuran besar ini tanpa tambahan apapun, saking terasa lezatnya.

Lime Sorbet menjadi penutup yang paling cocok setelah menyicipi aneka olahan daging sapi dan seafood.

Sruput pertama langsung membuat saya melek. Rasa asam dari jeruk nipisnya begitu kuat, terasa menyegarkan setelah menyantap daging.

  • Archipelago Food Festival ke-26 Digelar di Subang, Ayam Kampung Jadi Menu Utama
  • Menikmati Steak Sapi Picanha hingga Tomahawk Langganan Artis
  • Resep Rawon Daging Sapi, Hidangan Utama Gala Dinner KTT ASEAN

https://www.kompas.com/food/read/2023/10/21/081200775/steak-tomahawk-olahan-daging-premium-di-restoran-hotel-cikarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke