Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2023, 14:09 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pedagang kolang-kaling terlihat selalu menjual buah aren ini dalam kondisi terendam.

Kolang-kaling biasanya ditempatkan di bak besar hingga penuh bersama air yang membuat teksturnya menjadi licin saat dipegang.

Isa, penjual kolang-kaling di Pasar Serpong, Tangerang Selatan, mengatakan bahwa ada dua jenis air yang biasa digunakan pedagang untuk merendam kolang-kaling, yakni cairan asli dari buahnya dan air keran.

"Makanya kalau kolang-kalingnya baru datang, kuahnya (air) itu masih kental banget dan berlendir," kata Isa saat ditemui Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Cairan asli dari buahnya dianggap paling bagus untuk merendam kolang-kaling, menjadi alasan mengapa kolang kaling harus direndam air.

Menurt Isa, air asli dari buahnya ini akan membantu kolang-kaling tetap kenyal dan tidak mengeras.

Baca juga:

Kolang-kaling di Pasar Serpong.Kompas.com/Krisda Tiofani Kolang-kaling di Pasar Serpong.

Namun, warna air dan kolang-kaling akan mengeruh bila dibiarkan terendam dalam waktu lama.

Air ini boleh diganti dengan air keran biasa bila sudah terlihat keruh. Isa mengatakan, sebagai penjual, dirinya harus mengganti air rendaman kolang-kaling beberapa kali agar tidak terlihat butek.

Kolang-kaling yang sudah diganti air keran bisa tetap dijual atau disimpan dalam kondisi baik selama masih terendam sempurna.

"Kalau tidak direndam air, kolang-kaling akan menciut, kempis begitu. Bisa lihat kalau kita bikin manisan dan kelamaan di kulkas, jadi kering," jelas Isa.

Menurut pedagang kolang-kaling lain, Aisyah, mengganti air rendaman buah ini tidak salah, tetapi tidak boleh terlalu sering.

Aisyah mengatakan, sebaiknya hanya mengganti air rendaman kolang-kaling maksimal dua kali.

"Kalau diganti air terus, kolang-kalingnya bisa jadi keras. Cukup dua kali aja. Pertama direndam air asli, sama nanti dicuci lagi," ujar Aisyah saat ditemui pada hari yang sama.

Baca juga:


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com