Kekhawatiran terhadap perubahan iklim, konsumsi berlebihan, dan inflasi, membuat banyak orang berfokus pada kesederhanaan.
Sejumlah orang diprediksi akan memakai kupon makanan hingga membeli menu murah di berbagai restoran.
Supermarket dan restoran cepat saji yang menawarkan penyajian menu lebih cepat, menempati peringkat teratas pemilihan restoran.
Baca juga: Beda Tren Bahan Makanan Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19
Ube atau ubi ungu diprediksi akan semakin diminati pada 2023. Olahannya bisa berupa makanan maupun minuman.
Selain cita rasa, warna ubi ungu yang cerah dan natural juga menjadi daya tarik munculnya prediksi tren ini.
Baca juga: Awal Mula Tren Bento Cake, Kue ala Korea yang Dijual di Indonesia
Pandemi Covid-19 membatasi interaksi sosial setiap individu, termasuk selama di restoran.
Pembatasan tersebut membuat kemunculan prediksi makan di tempat atau di restoran akan kembali populer pada 2023.
Orang-orang disebut akan mencari restoran yang menawarkan interaksi dan sedikit pertunjukan makanan.
“Orang-orang rela mengeluarkan uang, tetapi mereka akan mencari proposisi nilai dari pengalaman tersebut. Keterlibatan adalah kata kuncinya," ujar Andrew Freeman, seorang veteran hubungan masyarakat perhotelan di San Francisco.
Baca juga: 2 Cara Menjaga Tren Makanan Plant-Based Tetap Berlanjut, Libatkan Industri
Sama halnya dengan prediksi tren sebelum ini, prediksi tren makan bersama juga dipicu terbatasnya interaksi selama pandemi Covid-19.
Tak lagi ada pembatasan ketat, banyak orang diprediksi lebih siap menyantap makanan bersama atau dengan metode prasmanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.