Rekan kerja Wafa di kantor mengambil peran penamaan Wakoyaki. Wa berasal dari nama Wafa, sementara koyaki diambil dari kata takoyaki.
Wafa yang terus rutin berjualan, mulai menabung sebagian keuntungan untuk melengkapi bisnis makanannya.
Ia mencicil pembelian kebutuhan masak dan penyimpanan produk untuk membuka warung jajan takoyaki di rumahnya.
"Kalau jualan di online itu baru mulai 2,5 tahun belakangan. Sempat gak jualan karena istri hamil. Baru konsisten lagi sampai sekarang," kata Wafa.
Sama-sama bekerja kantoran dengan istri, Wafa merekrut saudaranya menjadi karyawan untuk produksi sekaligus berjualan takoyaki di rumah.
Berjualan sejak sebelum pandemi Covid-19 membuat Wafa merasakan naik-turunnya penjualan takoyaki,
Menurutnya, saat pandemi Covid-19, Wakoyaki Street Food menerima banyak orderan online setiap hari. Bahkan, omzetnya sempat mencapai Rp 1 juta per hari.
Namun, ia mengaku mengalami penurunan jual beberapa bulan belakangan. Berkurangnya promo aplikasi online menjadi salah satu penyebab, menurut Wafa.
"Sekarang ini saya siasati dengan menaruh kartu nama sekaligus tulisan untuk setiap order. Isinya, kalau mau pesan bisa lewat WhatsApp dan diantar gratis selama jaraknya terjangkau," ujarnya.
Wakoyaki Street Food juga saat ini aktif mengikuti bazar dan festival makanan di Jakarta untuk mengenalkan produk sekaligus meningkatkan penjualannya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram