KOMPAS.com - Di antara tiga jenis sate yang ada di Minang, Sumatera Barat, nama sate danguang-danguang kerap menjadi perbincangan, khususnya bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat.
Tidak hanya di Sumatera Barat, bahkan di setiap festival kuliner khas Minang, sate danguang-danguang termasuk jadi incaran banyak orang selain sate padang dan sate padang pariaman.
Hal ini dikatakan oleh Dani, salah satu pengelola sate danguang-danguang Sate Rang Kubang yang Kompas.com temui pada acara Festival Budaya Minang Luhak Nan Tigo 2022 di lapangan bola Mesjid Al-Azhar, Jakarta Selatan.
"Danguang-danguang itu diambil dari nama sebuah kabupaten di daerah Payakumbuh, Sumatera Barat. Kepopulerannya serupa dengan kuliner martabak Kubang yang berasal dari daerah Kubang, Sumatera Barat," kata Dani saat ditemui pada Jumat (22/7/2022).
Lalu, kenapa sate danguang-danguang ini begitu populer? simak penjelasan Dani berikut ini.
Baca juga:
Salah satu pembeda sate daguang-danguang dibanding sate lainnya yaitu tampak pada warna kuahnya.
"Kuah sate danguang-danguang itu unik, kuahnya kental dan berwarna kuning karena pakai kunyit," kata Dani.
Cita rasa kuah sate danguang-danguang pun tak kalah sedap dibanding sate lainnnya karena menggunakan bumbu dan rempah yang medok.
Baca juga:
Dani mengatakan bahwa sate danguang-danguang hanya menggunakan bagian lidah dan daging sapi untuk disate.
Sementara sate padang dan sate padang pariaman ada yang memakai bagian jantung sapi.
"Dagingnya pakai serundeng, yaitu perpaduan kelapa parut dan kunyit yang diberi bumbu," katanya.
Selain itu, daging sate danguang-danguang juga menggunakan tambahan bumbu saat merebus daging.
Ini membuat rasa daging tetap nikmat dimakan bahkan tanpa perlu dibakar terlebih dahulu.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Lihat postingan ini di Instagram