Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2022, 15:06 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Dabu-dabu sebagai hibridisasi bahan

Fadly mengatakan bahwa makanan pedas muncul di Indonesia sejak periode abad ke-16 dan 17 di Manado. Hal ini berkaitan dengan budi daya cabai yang pertama kali dibawa dan diperkenalkan oleh orang Spanyol dan Portugis.

"Budi daya cabai di Manado itu bermula saat orang Spanyol dan Portugis datang, sehingga waktu itu produksi cabai melimpah di sana (Sulawesi Utara)," katanya.

Selain itu, kedekatan geografis antara Manado dengan Filiphina juga dinilai memiliki pengaruh  terhadap budi daya cabai di Sulawesi Utara. 

Melihat sajian dabu-dabu yang terdiri dari aneka pangan alam khas Manado, dinilai Fadly sebagai bentuk hibridisasi pangan yang melimpah di Manado.

"Kalau kita perhatikan, sambal dabu-dabi ini bentuk hibridisasi atau campuran aneka macam bahan. Jadi, dabu-dabu ini juga dimaknai sebagai campuran bahan yang dibudidayakan di Sulawesi Utara, salah satunya cabai dan tomat," katanya.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com