Kapan Bubur Suro Disajikan? Berikut Penjelasannya

KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru Islam dirayakan dengan menggelar berbagai tradisi kebudayaan. Namun masing-masing daerah umumnya memiliki tradisi yang berbeda-beda. 

Di keluarga Jawa, Tahun Baru Islam disambut dengan menyantap hidangan spesial yang sederhana. Hidangan tersebut ialah bubur suro atau bubur suran. 

Baca juga: 8 Makanan Khas Tahun Baru Islam di Indonesia, dari Bubur Suro sampai Apem

Lantas, kapan bubur suro disajikan? Serta, adakah tujuan dan maksud dari penyajiannya? Berikut ulasan ringkasnya. 

Kapan bubur suro disajikan?

Shutterstock/DANDY BINTARFANO DWINANDA Ilustrasi bubur suro

Bubur suro ditafsirkan sebagai alat atau uba rampe untuk memaknai perayaan Tahun Baru Islam.

Mengutip buku "Perayaan 1 Suro di Pulau Jawa" (2009) oleh Julie Indah Rini, keluarga Jawa umumnya menghidangkan bubur suro pada malam menjelang tahun baru. Tepatnya malam satu suro atau satu Muharam. 

Hal ini merujuk pada konsep Jawa, di mana setelah pukul empat dianggap sudah memasuki hari baru. 

Baca juga: Filosofi Bubur Suro Khas Tahun Baru Islam, Tiap Lauknya Pun Bermakna

Dalam penyajiannya, bubur suro dihidangkan dengan berbagai lauk pelengkap.

Di Jawa sendiri, bubur suro disajikan bersama kacang kedelai, serundeng kelapa, rujak degan, dan telur dadar ayam kampung. Namun lauk tersebut bisa jadi berbeda di tiap daerahnya. 

Tujuan menyantap bubur suro 

Bubur suro tak dihidangkan secara cuma-cuma. Sajian ini memiliki makna filosofis yang dipercaya oleh masyarakat di masing-masing daerahnya. 

Masih dalam buku yang sama, Julie Indah Rini menyebutkan bahwa tradisi makan bubur bersama-sama merupakan wujud dari kerukunan berkeluarga. 

Baca juga: Filosofi Bubur Suro Khas Tahun Baru Islam, Tiap Lauknya Pun Bermakna

Saat menyantapnya, semua orang akan diliputi rasa syukur dan bahagia karena dapat berkumpul walau hanya menikmati sajian sederhana.

Dok. Sajian Sedap Ilustrasi bubur suro

Walau kelihatannya rumit karena banyak komponen, tapi cara membuat bubur suro sebetulnya cukup mudah. Untuk bubur putihnya sendiri dapat dimasak seperti bubur biasa. 

Jika ingin lebih gurih dan wangi kamu pun dapat menambahkan santan dan daun aromatik.

Sementara, kacang-kacangan untuk pelengkapnya bisa dimasak dengan cara digoreng atau direbus.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)