Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2021, 12:12 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Cap Go Meh jatuh pada 26 Februari 2021. Perayaan ini merupakan perayaan yang memperingati 15 hari setelah Imlek atau Tahun Baru Cina.

Perayaan ini adalah “Perayaan Malam Utama”, karena malam 15 jatuh pada bulan pertama Imlek yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek.

Tradisi yang tidak terlepas dari perayaan Gap Go Meh adalah menyantap lontong dan lauknya. Terdapat cerita menarik di balik lontong dan Cap Go Meh.

Baca juga: Resep Lontong Cap Go Meh dan Bubuk Kedelai Gurih

Sejarah Cap Go Meh

Hasan Karman selaku budayawan peranakan Singkawang sekaligus mantan Walikota Singkawang 2007-2012 menjelaskan mengenai sejarah Cap Go Meh.

Ia menyampaikannya pada webinar yang diselenggarakan Aksara Pangan mempersembahkan Seri Gastronomi Indonesia Cang Nyiat Pan.

“Perayaan Yuan Xiao Jie mulai dikenal umum. Dirayakan sebagai penutup penyambutan Musim Semi (Tahun Baru Imlek). Setelah makan malam, masyarakat menikmati keindahan bulan purnama yang sempurna,” jelas Hasan Karman pada Kamis (24/2/2021).

Ilustrasi barongsai pada perayaan Tahun Baru Imlek.UNSPLASH/MICHAEL BUILLEREY Ilustrasi barongsai pada perayaan Tahun Baru Imlek.

Dulunya perayaan Cap Go Meh dirayakan sambil menonton tarian naga (liong) dan barongsai. Kemudian, semua keluarga berkumpul dan mengadakan teka-teki maupun permainan lainnya

“Setelah itu ada santapan khas dengan menyantap sejenis makanan khas yuan xiao atau tang yuan,” tambahnya.

Baca juga: 15 Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya, Ada Kue Keranjang dan Mie Panjang Umur

Cap Go Meh di Indonesia

Sejak berabad-abad yang lalu, keturunan Tionghoa banyak yang menetap di negara lain. Mereka membawa budayanya.

“Sebagai bangsa yang memiliki sejarah lebih dari 5.000 tahun, tradisi & budaya yang melekat dalam diri mereka juga turut dibawa saat beremigrasi termasuk hari-hari Anugerah,” jelas Hasan.

Di negara tempat keturunan Tionghoa tetap merayakan perayaan Cap Go Meh. Masyarakat Tionghoa di Indonesia pun merayakan Cap Go Meh.

Tak luput perayaan Tionghoa juga tak lepas dari sajian wajib.

Baca juga: Apa Makna Tradisi Makan Bersama Saat Imlek?

Pertunjukan barongsai dalam acara pawai seni dan budaya Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2020 di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Sabtu (8/2/20).Humas Pemprov Jabar Pertunjukan barongsai dalam acara pawai seni dan budaya Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2020 di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Sabtu (8/2/20).

Sejarah lontong cap go meh

“Makanan bagi warga Tionghoa adalah utama, termasuk bagi mereka yang merantau ke Nusantara. Usaha membuat makanan yang serupa dengan daerah asalnya terkendala karena beberapa bahan tidak ditemui di daerah ini,” papar Wira Hardiyansyah, Food Heritage Educator sekaligus Traveling Chef.

Baca juga: Sudah Ada Sejak 2 Abad Lalu, Ini Cara Membuat Lontong Cap Go Meh

Wira menjelaskan, akhirnya masyarakat keturunan Tionghoa berkreasi dan berasimilasi dengan santapannya.

Para perantau yang pergi ke negeri selatan beradaptasi dengan bahan makanan yang ada, bahkan memunculkan kreasi baru.

Lontong cap go meh salah satunya, sajian asimilasi untuk perayaan Cap Go Meh di Indonesia. Selain itu juga ada wedang ronde yang aslinya adalah tang yuan atau yuan xiao.

Baca juga: Resep Wedang Ronde, Minuman Jahe Hangat Isi Bulatan Kenyal

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com