KOMPAS.com - Shirataki adalah mi yang terbuat dari umbi konjac. Berbeda dengan mi pada umumnya, kandungan kalori shirataki terbilang lebih sedikit.
Satu porsi shirataki atau sekitar 112 gram mengandung kalori sebanyak 15 kkal, seperti dilansir dari Insider.
Dari segi rasa, shirataki mirip dengan nasi putih biasa. Namun, teksturnya lebih kenyal dan terasa lengket saat dikunyah.
Kamu dapat mengolah shirataki menjadi beragam hidangnya. Misalnya dibuat menjadi ramen, pasta, atau dijadikan camilan seperti martabak dan pizza.
Berikut manfaat shirataki seperti dilansir dari Healthline dan Very Well Fit.
Baca juga: Apa Itu Shirataki? Makanan Sehat yang Populer buat Diet
Shirataki mengandung serat glukomanan yang dapat menyerap air hingga 50 kali bobot aslinya.
Serat berbentuk kental bisa memperlambat pencernaan, sehingga membuatmu kenyang lebih lama.
Di usus besar, serat glukomanan akan difermentasi menjadi asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan.
Salah satu manfaatnya adalah melawan peradangan serta meningkatkan imunitas.
Serat glukomanan dapat membuatmu kenyang lebih lama. Berkat hal inilah, kamu dapat mengontrol asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga bisa menurukan berat badan.
Baca juga: 3 Cara Masak Shirataki agar Nutrisinya Tidak Berkurang, Bisa Pakai Rice Cooker
Studi menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi glukomanan selama empat sampai delapan minggu dapat mengalami penurunan berat badan hingga 1,5 sampai 5 kg.
Glukomanan dalam shirataki dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Jumlah kolestrol LDL yang diturunkan sekitar 16 mg/dL. Sedang, trigliserida atau sekitar 11 mg/dL.
Baca juga: Cara Simpan Shirataki Sebelum dan Setelah Dimasak, Pengganti Nasi buat Diet
Nantinya jumlah kolestrol ini akan dieksresikan ke dalam tinja, sehingga hanya sedikit yang diserap kembali ke alirah darah.
Serat dalam shirataki dapat untuk meringankan sembelit pada anak-anak dan orang dewasa. Hal ini berkat zat alami dalam glukomanan yang berperan sebagai obat pencahar alami.