JAKARTA, KOMPAS.com – Fenomena jasa titip atau biasa disingkat jastip akhir-akhir ini kembali viral.
Banyak jastip yang muncul menawarkan jasanya membelikan aneka jajanan di Jakarta untuk kemudian dikirimkan ke banyak wilayah entah di Jakarta, Jabodetabek, hingga luar provinsi.
Baca juga: Apa Itu Cloud Kitchen, Konsep Bisnis Kuliner yang Marak Saat Pandemi
Jastip ini melayani jasa pembelian dan pengiriman aneka jajanan yang populer lewat akun sosial media Dari Halte Ke Halte (DHKH) di Instagram dan Twitter.
Salah satu pelaku jastip tersebut adalah Kirana Gayatri.
Kirana melayani jastip jajanan Jakarta di daerah-daerah yang searah dengan rumahnya seperti Sudirman, Kuningan, Setiabudi, Senayan, Blok M, Panglima Polim, Fatmawati, Antasari, dan Radio Dalam.
Kirana memulai aktivitas jastip ini pasca Lebaran bulan lalu. Ia melakukannya untuk mengisi waktu di sela-sela waktu libur kerja yang ia miliki.
“Aku kerja di daerah Sudirman, kebetulan kantorku sejak April itu menerapkan work from home (WFH) tapi karena kerjaanku enggak bisa dibawa pulang, akhirnya aku tetap ke kantor tapi hanya 2-3 hari tiap minggunya,” jelas Kirana ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (19/6/2020).
Halo halteman @drhaltekehalte! Aku open jastip lagi untuk sabtu 20 juni untuk makanan2 di bawah + bisa order robaba juga ya! Yuk yang mau bisa langsung dm/wa, slot terbatas ya! #jastipDHKH #darihaltekehalte pic.twitter.com/dnwDqkUxEq
— jastipDHKH by kirana (@jastipin2020) June 17, 2020
“Karena aku enggak ada kegiatan lain, jadi aku coba open jastip untuk daerah rumahku saja. kebetulan juga aku belum pernah coba makanan rekomendasi DHKH itu jadi sekalian,” sambung dia.
Di sela-sela hari liburnya itulah, 2 hari di antaranya ia membuka layanan jastip jajanan DHKH. Biasanya, Kirana menetapkan ongkir jastip yang harus dibayar pelanggannya sekitar Rp 20.000 – Rp 25.000.
“Tergantung apakah mereka pick-up atau aku deliver sampai rumah. Dan consider di lokasi rumahnya, apakah jauh dari jalan raya atau enggak,” papar Kirana.
Setiap kali melayani jastip, Kirana bisa mengantar pesanan ke 6-8 tujuan berbeda. Karena mengantar menggunakan motor pribadi, ia tak berani untuk mengambil lebih banyak pesanan.