KOMPAS.com - Pada kuliner Korea terdapat beberapa kondimen utama, salah satunya gochujang.
Bila kamu pencinta drama Korea, kerap muncul adegan makan kuliner berwarna merah seperti tteokbokki dan maeun dakbal alias ceker pedas. Penganan tersebut mengandung gochujang.
Baca juga: Sering Makan Tteokbokki? Ini Asal-usul Tteokbokki Saus Gochujang
Lantas, apa itu gochujang? Sejak kapan orang Korea menggunakan gochujang pada masakan mereka?
Melansir Visit Korea, gochujang adalah pasta merah pedas, kondimen fermentasi tradisional khas Korea.
Gochujang terbuat dari beras atau barley (atau jenis gandum lain), bubuk kue beras, bubur yang dicampur dengan bubuk fermentasi kedelai, garam, dan bubuk cabai merah Korea.
Baca juga: Resep dan Tips Bikin Gochujang, Bumbu Utama Kuliner Korea
Ciri khas gochujang terletak pada keseimbangan perpaduan rasa manis khas beras, nikmatnya pasta kedelai, dan pedasnya cabai merah Korea.
Rasa unik gochujang membuatnya cocok dicampur pada segala makanan maupun sayuran, mulai dari salad sampai daging maupun ikan panggang.
Terdapat beragam kondimen pada kuliner Korea seperti doenjang (pasta kedelai) dan ganjang (kecap), tetapi gochujang menjadi bumbu yang paling penting.
Gochujang sendiri sudah ada sejak akhir abad ke-16 dan dipakai secara luas pada makanan Korea ketika akhir Dinasti Joseon.
Kondimen bercita rasa pedas tersebut bahkan dipakai hingga kini. Bagaimana tidak? Pemakaian pasta pedas tersebut merupakan kunci kelezatan dan ciri khas kuliner Korea yang disukai berbagai kalangan.
Bahkan gochujang, dan kimchi, telah didaftarkan pada Codex Alimentarius Commission, sebuah organisasi yang bertujuan untuk mempertahankan dan mempromosikan makanan berkualitas baik di level internasional.
Tak hanya menjadi kunci kenikmatan, gochujang dipercaya dapat meredakan stres.
Makan kuliner pedas dapat menghasilkan keringat yang bikin badan lebih segar, itulah reaksi kimia capcaisin dalam badan.
Capcaisin adalah zat penghasil rasa pedas pada cabai.
Capcaisin dipercaya punya efek anti-bakteri, mencegah penyakit dan membantu proses pemulihan tubuh dengan membersihkan sistem tubuh, mengurangi lemak, dan mencegah obesitas.
Selain itu gochujang juga mengandung protein, lemak, vitamin B2, vitamin C, karotin, dan kandungan lain.
Beta karotin dan vitamin C pada gochujang dikatakan sebagai agen anti-karsinogenik dan anti-mutagenik.
Sebagai kondimen utama, tak pelak banyak kuliner Korea yang dibumbui dengan gochujang. Di antaranya bibimbap, tteokbokki, sup gochujang, dan bibimguksu (mi campur sayuran).
Baca juga: 7 Kuliner Pedas Korea yang Pakai Gochujang, Sering Muncul pada Drama
Gochujang juga digunakan pada sup khas Korean lainnya, gorengan, sayur tumis, dan salad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.