Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Beda Susu UHT dan Fresh Milk Menurut Dokter, Simak Sebelum Beli

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdapat beragam jenis susu, yang masing-masingnya memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Misalnya, susu UHT dan fresh milk (susu segar). Meskipun dijual dengan kemasan mirip, susu ini dihasilkan dengan proses berbeda.

Terkait hal tersebut, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah, dr. Radhian Amandito menjelaskan tiga perbedaan susu UHT dan fresh milk berikut ini.

Susu UHT melewati proses pemanasan suhu tinggi sehingga dikenal dengan sebutan ultra-high temperature milk. Susu UHT dipanaskan selama 135-145 derajat celsius selama beberapa detik. 

Sesungguhnya susu segar juga dipanaskan, namun suhunya tidak setinggi susu UHT.

Susu segar dipanaskan lebih lama melalui pasteurisasi atau metode sterilisasi kuman melalui pemanasan dengan suhu 60-70 derajat celsius selama 30 menit.

Pemanasan beda suhu antara dua jenis susu ini tentu berdampak terhadap beberapa faktor, salah satunya daya simpan.

Dokter Radhian mengatakan, susu UHT lebih tahan lama daripada susu segar.

"Dari sejarahnya kan, tujuan susu UHT memang memperpanjang umur simpannya," katanya dalam acara 'Ngobrolin Pilihan Susu' Greenfields di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Ia tidak merincikan lama waktu menyimpan susu segar dan susu UHT, tapi dipastikan bahwa susu UHT dapat bertahan selama berbulan-bulan sebelum dibuka.

Tingginya suhu pemanasan susu UHT juga berdampak pada kandungan nutrisi di dalamnya.

"Kandungan (susu UHT) ya bagus, tetapi memang ada beberapa yang terbuang karena pemanasannya itu," ucap Radhian.

Sementara itu, susu segar dinilainya lebih stabil dari segi kandungan dan juga daya simpan daripada susu UHT.

"Susu segar tidak banyak bakterinya, bahkan tidak ada patogen, tetapi kandungan gizinya masih terjaga," lanjut dia.

https://www.kompas.com/food/read/2024/02/02/143600275/3-beda-susu-uht-dan-fresh-milk-menurut-dokter-simak-sebelum-beli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke