Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Merek Makanan Indonesia yang Sering Disangka dari Luar Negeri

KOMPAS.com - Sekilas, membaca atau mendengar beberapa merek makanan dan minuman lokal ini terdengar berasal dari luar negeri.

Namanya sudah lama dikenal luas, tetapi belum banyak yang sadar bila merek-merek ini nyatanya merupakan produk lokal.

Kompas.com merangkum enam merek makanan lokal yang sering disangka dari luar negeri.

1. Silverqueen

Merek cokelat populer ini diproduksi di Garut, Jawa Barat. Silverqueen dijual di beberapa negara dan memiliki sejarah panjang.

Dilansir dari berita Kompas.com (2/12/2021), Silverqueen berada di bawah Petra Foods pada 1950-an.

Sebelumnya, Silverqueen dibuat oleh Ming Chee Chuang, pebisnis keturunan Tionghoa yang menetap di Bandung.

Ming Chee Chuang memberi perusahaan NV Ceres milik orang Belanda, mengubah namanya menjadi PT Perusahaan Industri Ceres sebagai perusahaan yang pertama kali membawahi Silverqueen.

2. Holland Bakery

Desain toko dengan kincir angin di atasnya membuat Holland Bakery sering dikira berasal dari negeri Paman Sam.

Padahal, bila merujuk pada laman resminya, Holland Bakery dikelola oleh PT Mustika Citra Rasa.

Toko roti ini berdiri sejak 1978 dan menjadi pelopor bisnis roti modern pertama di Indonesia.

Kini, Holland Bakery memiliki lebih dari 470 toko di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Lampung, Batam, Pekanbaru, Makassar, Manado, Bali, Solo, Semarang, Balikpapan hingga Samarinda.

J.Co memiliki 300 toko di beberapa negara, termasuk Malaysia, Singapura, Filipina, Hong Kong, dan Arab Saudi.

Toko roti ini pertama kali berdiri di Indonesia pada Mei 2006, lalu buka di satu tahun berikutnya di Malaysia, kemudian di Singapura pada tahun berikutnya.

Produk utamanya adalah donat. Berbagai topping ditawarkan pada pelanggan, seperti Caviar Chocolate, Glazzy, Chocolate Rainbow, Green Tea, dan Tiramissu.

  • Merek Minuman Sehat dari Kelapa Buka Cabang di Mall Grand Indonesia
  • 6 Merek Franchise Es Teh Manis, Modal Mulai Rp 1 Jutaan
  • Mengenal Javara, Merek Bahan Pangan Tradisional yang Mendunia

4. CFC

CFC berdiri sejak 1983 di bawah PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, sesudah memutuskan konsep warabala dengan merek dagang California Pioneer Chicken.

Namanya berganti menjadi California Fried Chicken (CFC) dan kini melayani waralaba bagi pebisnis, seperti dilansir situs resminya.

Menu CFC terdiri dari ayam goreng, burger, kentang goreng, dan sosis goreng.

Paket makanan lengkap dengan minuman teh juga tersedia. Dijual seharga Rp 20.000-an.

Menjual aneka lauk ala Jepang, Hokben kerap disangka restoran Jepang, padahal milik lokal.

Hokben berdiri pada Mei 1985 di bawah lisensi PT Eka Bogainti dengan nama Hoka Hoka Bento. Restoran pertamanya dibangun di Kebon Kacang, Jakarta.

Namanya berubah menjadi Hokben pada Oktober 2013 dan memiliki konsep baru berupa HokBen Kitchen pada 2020.

Kini, Hokben memiliki gerai total sebanyak 351 yang tersebar di Jabodetabek, Sulawesi, Sumatera, hingga Kalimantan.

6. Richesee Factory

Restoran cepat saji ini hadir belakangan dibandingkan dengan merek lainnya. Tepatnya pada Februari 2011.

Namanya resto yang diambil dari bahasa Inggris membuat Richesee Factory disangka merek asing.

Padahal, Richeese Factory pertama kali berdiri di Bandung, Jawa Barat dan gerainya sudah tersebar di Jabodetabek, Lampung, hingga Palembang.

Menu unggulannya adalah Flying Chicken dan Fire Chicken, lengkap dengan saus keju kental ala Richeese.

https://www.kompas.com/food/read/2024/01/11/165400875/6-merek-makanan-indonesia-yang-sering-disangka-dari-luar-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke