Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Ada Batasan Konsumsi Terigu?

KOMPAS.com - Terigu bisa diolah menjadi ragam hidangan, mulai dari camilan hingga makanan berat.

Jenis tepung ini kaya karbohidrat, membuatnya kerap dijajarkan dengan beras sebagai makanan pokok.

Hera Nurlita, Nutrionis Madya Direkrotart GKIA, Kementerian Kesehatan, mengatakan, tidak ada batasan mengonsumsi terigu.

"Hal yang jelas diatur itu adalah kebutuhan karbohidrat satu hari dari sumber zat pokok. Jadi, 60 persen dari kebutuhan, boleh terigu atau bahan pangan lain," kata Hera.

Terigu boleh saja dikonsumsi setiap hari, selama jumlahnya tidak melebihi batasan karbohidrat harian.

Namun, menurut Hera, selama masih bisa mengonsumsi sumber karbohidrat utama, seperti beras dan umbi-umbian, sebaiknya fokuskan pada bahan pangan ini.

Ia menilai bahwa konsumsi beragam makanan sangat penting, sekalipun satu jenis bahan pangan seperti terigu memiliki zat gizi yang baik bagi tubuh.

Belum lagi soal tampilan, tekstur, dan rasa yang dihasilkan setiap bahan pangan sumber karbohidrat.

"Penting mengenal taste banyak makanan, ada faktor budaya, cita rasa, dan penampilan," kata dia dalam acara Small Group Media Interview: Fortifikasi Tepung Terigu di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Sejauh ini, Hera mengatakan bahwa belum ada studi mengenai bahaya mengonsumsi terigu berlebih.

"Bahkan negara-negara besar dengan konsumsi terigu tinggi pun masih makan bahan pangan lain, kayak jagung dan kentang," jelas Hera.

Ia tidak menampik bahwa ada orang dengan kondisi tertentu, hanya bisa mengonsumsi tepung sebagai sumber karbohidrat.

Hanya saja, menurut dia, jumlahnya tidak banyak sehingga diperlukan konsultasi kesehatan pada dokter.

https://www.kompas.com/food/read/2023/07/02/080700975/apakah-ada-batasan-konsumsi-terigu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke