Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ngopi di Warkop Legendaris di Aceh, Pahitnya Nendang

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Ketika menginjakkan kaki di Banda Aceh, hal pertama yang melintas di pikiran saya adalah ngopi.

Maklum, Serambi Mekah memang sejak lama dikenal sebagai Kota Seribu Warung Kopi dan kopinya begitu populer di seantero negeri.

Bersama tim Merapah Trans Sumatra 2022 Kompas.com, akhir 2022 lalu saya mampir ke Kopi Solong, warung kopi legendaris yang sudah berdiri sejak tahun 1974.

Lokasinya ada di Ulee Kareng, Banda Aceh.

Tampilan warung kopi ini biasa-biasa saja, bahkan hampir seperti rumah makan -dengan dinding bercat putih dan setengah dindingnya menggunakan keramik, serta bangku-bangku plastik.

Namun, masuk sedikit dalam warkop kita bisa menemukan area tempat para barista meracik kopi. Di sinilah keistimewaannya mulai terasa.

Cara seduh tradisional

Kopi Solong masih meracik kopi dengan cara seduh tradisional.

Sebelum disajikan, barista menuangkan gelas stainless besar berisi kopi ke dalam saringan besar dan kemudian diangkat setinggi-tingginya hingga tetes demi tetes kopi memenuhi gelas. Lalu, segelas kopi siap disajikan.

Menurut Nawawi, generasi kedua pemilik Kopi Solong, itulah kunci kenikmatan rasa kopi yang disajikannya.

"Kalau saring biasa kan kopinya enggak ditarik. Kalau ditarik, kopinya jatuh (ke gelas). Itulah yang membuat enak," ucapnya sembari menemani kami ngopi.

Bagi peminum kopi rutin seperti saya, kualitas rasa menjadi aspek utama yang menempel di pikiran setiap berkunjung ke warung kopi manapun.

Di sana, saya mencoba menu kopi hitam. Aromanya terasa harum dan ketika diseruput kopinya terasa begitu pekat, meski tanpa ampas. Pahitnya begitu "nendang".

Menghabiskan segelas kopi hitam Kopi Solong benar-benar bikin mata melek dan pikiran segar lagi.

Selain kopi hitam, saya juga sempat mencicipi segelas kopi sanger arabika dan robusta andalan Kopi Solong.

Seperti yang diketahui, kopi khas Aceh tersebut disajikan bersama susu kental manis dan sedikit gula.

Dua menu ini memang terasa lebih manis lantaran tambahan susu dan gula, namun pekat kopinya masih cukup terasa dan tertinggal di pangkal lidah.

Gelas yang digunakan untum kopi sanger arabika ukurannya lebih mungil daripada yang digunakan untuk sanger robusta.

Menurut Nawawi, itu lantaran sanger robusta relatif lebih ringan.

"(Arabika) banyak ynag enggak sanggup minum. Makin dingin, makin lama di kulkas, lebih enak. Karena rasa kopinya lebih keluar. Jangan banyak-banyak minumnya, makanya gelasnya kecil" ucap Nawawi.

Jika ingin mampir, Kopi Solong buka setiap hari pukul 06.00-23.00.

Harga secangkir kopinya cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 20.000.

Jika datang bersama rombongan, warung kopi ini punya bale di halaman belakang yang ukurannya cukup besar dan cocok untuk bersantai.

https://www.kompas.com/food/read/2023/01/30/180400075/ngopi-di-warkop-legendaris-di-aceh-pahitnya-nendang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke