Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Usaha Cokelat Rumahan Hei Choko, Berawal dari Pesanan Tetangga

KOMPAS.com - Cokelat merupakan salah satu bahan makanan yang digandrungi banyak kalangan. Tidak hanya anak muda, tetapi mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.

Berbagai macam cokelat diproduksi dengan bentuk dan rasa yang bervariasi sesuai dengan pasar yang hendak disasar.

Ada sebuah produsen cokelat rumahan di Tangerang Selatan  yang sudah memproduksi beragam olahan cokelat untuk berbagai kalangan, namanya Hei Choko.

Pemilik sekaligus pengelola Hei Choko Hesti Widyo Asih, menceritakan usaha cokelat rumahan yang ia rintis saat ini berawal dari cokelat yang hanya ia produksi untuk konsumsi pribadi.

Seiring berjalannya waktu cokelat yang ia buat mulai dicicipi oleh tetangga dan ia mendapat respon positif.

"Waktu itu tetangga mencpba dan mereka suka. Dari situ mereka pesan cokelat, khususnya buat Lebaran," kata Hesti saat dihubungi pada Kamis (3/2/2022).

Melihat adanya peluang bisnis dari jumlah pesanan tetangga yang semakin banyak saat Lebaran, membuat ia memutuskan untuk menjadikan cokelat sebagai sebuah bisnis.

Pada awal 2017, Hesti mulai aktif memproduksi olahan cokelat sesuai pesanan yang datang. Saat itu usahanya masih tergolong kecil dan belum memiliki nama seperti sekarang.

"Saat itu baru produksi cokelat praline dan dikemas pakai stoples sesuai pesanan, dan masih dalam jumlah yang sedikit," katanya.

Setelah dihitung,  keuntungan yang didapat terbilang sedikit karena Hesti memproduksi cokelat dalam jumlah kecil.

Akhirnya pada 2018 Hesti mulai fokus mengembangkan produk dan mengurus legalitas usaha cokelatnya.

"Kalau makanan kan harus punya legalitas supaya konsumen merasa aman, jadi pada Oktober 2018 saya sudah lengkapi legalitas tersebut," katanya.

Pada proses produksi cokelat, alat yang digunakan di Hei Choko masih termasuk sederhana. Tidak ada alat khusus untuk membuat olahan cokelat, semua masih memanfaatkan alat yang ada di rumah.

"Belum pakai mesin khusus dan masih manual, kita (Hei Choko) masih memanfaatkan alat-alat yang ada di rumah. Alat yang khusus itu cuma cetakannya saja," katanya.

Akan  tetapi seiring berjalannya waktu dan naiknya jumlah pesanan, ia mulai memisahkan antara alat untuk produksi dan alat untuk memasak sehari-hari.

Cokelat yang diolah di Hei Choko merupakan cokelat blok yang dilelehkan dan dibentuk sesuai pesanan.

"Proses pengolahannya simpel, saya mengolah produk dari cokelat blok, bukan dari biji cokelat. Saya tidak menggunakan sistem produksi dari hulu ke hilir," katanya.

Cokelat blok yang digunakan  terdiri dari berbagai jenis, di antaranya dark chocolate, white chocolate, chocolate milk, dan lain-lain. 

Hesti mengatakan saat ini ada 20 varian rasa yang tersedia di Hei Choko. Setiap cokelat nantinya akan dicetak sesuai dengan pasar yang dituju.

Supaya rasa produk lebih terasa, ia juga menambahkan selai sesuai dengan rasa yang digunakan, seperti penambahan selai stroberi untuk varian stroberi, atau menambah selai rasa lemon untuk varian lemon.

Biasanya Hesti memproduksi cokelat di Hei Choko setiap hari sebagai stok dan dibantu oleh beberapa karyawan yang bekerja.

Ada beragam bentuk cokelat yang diproduksi di Hei Choko, seperti cokelat batang, cokelat praline, cokelat berbentuk kubus, cokelat berbentuk frame, dan lain-lain.

"Kalau produk andalan,  Hei Choko punya produk andalan tersendiri, disesuaikan dengan pasar yang dituju," katanya.

Biasanya untuk pasar orang dewasa, produk yang disukai yaitu cokelat dengan rasa orisinal dan dikemas dengan kemasan tabung ataupun stoples.

Sementara untuk pasar anak-anak, produk yang disukai yaitu cokelat dengan beragam rasa dan bentuk yang unik.

Khusus cokelat untuk anak-anak akan dikemas semenarik mungkin, beberapa di antaranya sepeti cokelat kemasan celengan, dan cokelat kemasan kotak pensil.

"Saya ingin kemasan Hei Choko itu bisa digunakan kembali, seperti cokelat  yang dikemas dalam bentuk celengan. Ini juga bisa jadi edukasi untuk anak-anak supaya mau menabung," katanya.

Harga cokelat yang ditawarkan di Hei Choko beragam, mulai dari Rp10.000 hingga Rp350.000. 

https://www.kompas.com/food/read/2022/02/12/160700475/kisah-usaha-cokelat-rumahan-hei-choko-berawal-dari-pesanan-tetangga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke