Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenis Lada di Indonesia, Tidak Cuma Lada Putih

KOMPAS.com - Lada atau merica merupakan salah satu rempah yang populer di Indonesia. Rempah ini biasa digunakan untuk memberi rasa pedas pada masakan. 

Tak hanya masakan Indonesia, hidangan oriental pun kerap menambahkan lada pada bumbunya. Khususnya pada masakan yang bercita rasa pedas. 

Terdapat beberapa jenis lada yang dapat digunakan untuk memasak, tidak hanya lada putih.

Masing-masing lada tersebut diolah dengan cara yang berbeda, jadi rasanya pun tak sama. 

Mengutip dari buku "Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia" karya Murdijati Gardjito terbitan PT Gramedia Pustaka, berikut jenis lada yang populer di Indonesia. 

Lada hitam cukup populer di Indonesia. Rempah ini biasa ditambahkan pada proses akhir memasak. 

Penambahan lada hitam dalam masakan, dalam membuat rasanya sedikit pedas. Aroma hidangannya pun menjadi lebih harum dan sedap.

Mengenai proses produksinya, lada hitam dibuat dari buah yang belum masak tapi sudah cukup berisi. Hasil panen tersebut lalu dijemur untuk menghilangkan kulitnya. 

Selama proses tersebut, terjadi reaksi okisidasi yang membuat warna hijau berubah menjadi hitam.

Berkat proses pengolahan tersebut, lada hitam jadi memiliki rasa pedas yang cukup kuat. Terutama pada lada hitam yang baru digiling. 

Dalam penggunaannya, lada hitam ditambahkan pada proses akhir memasak atau digunakan untuk bumbu marinasi.

Berbeda dengan lada hitam, lada putih dibuat menggunakan lada yang sudah masak. Namun proses pengolahannya justru lebih sukar dan panjang. 

Untuk mendapatkan lada putih layak konsumsi, buah yang sudah masak harus disimpan dan direndam dahulu selama satu sampai dua minggu.

Proses ini dapat membuat selaput lada menjadi lunak, sehingga kulitnya mengelupas. Selanjutnya, dilakukan proses pengeringan untuk mendapatkan lada putih yang bersih. 

Walau telah melalui proses yang panjang, tapi lada putih tetap memiliki rasa pedas. Sebab, rasa tersebut terletak pada bijinya.

Namun proses pengolahan yang panjang membuat aromanya berkurang.  

Untuk penggunaannya, lada putih biasa dipakai sebagai bumbu sup, semur, atau tumis. Lada putih digunakan umumnya sudah dalam bentuk bubuk. 

3. Lada hijau

Selain dua jenis di atas, ada pula lada merah dan lada hijau. 

Sama halnya dengan lada hitam, lada hijau juga dibuat menggunakan lada yang mentah. Selanjutnya, lada segar tersebut diawetkan dengan cara direndam dalam air garam atau cuka.

Berkat penggunaan bahan baku yang masih mentah, lada hijau memiliki rasa pedas yang rendah. Namun sensasi segarnya lebih terasa. 

Masyarakat Indonesia sendiri jarang menggunakan lada hijau.

Mengutip dari BHG.com, lada hijau banyak digunakan dalam masakan Prancis. Khususnya untuk membuat saus steak klasik. 

4. Lada merah 

Ada pula lada merah yang bisa digunakan untuk membumbui masakan. 

Prinsip pengolahan lada merah sama dengan lada hijau, yakni direndam air garam atau cuka. Namun butiran lada yang digunakan berbeda. 

Jika lada hijau memakai lada mentah, lada merah justru sebaliknya. 

Lada merah memiliki rasa pedas dan aroma yang lebih kuat daripada lada hijau. Sayangnya produksi lada merah hanya dilakukan di Kerala atau India bagian Selatan. 

Oleh karena itu, lada merah jarang digunakan dalam masakan Indonesia. Selain karena langka, harga lada merah juga cukup mahal. 

Buku "Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia" karya Murdijati Gardjito terbitan PT Gramedia Pustaka dapat dibeli online di Gramedia.com

https://www.kompas.com/food/read/2021/08/13/210200475/4-jenis-lada-di-indonesia-tidak-cuma-lada-putih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke