Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Bikin Arem-arem Anti Gagal dari Koki, Camilan Mirip Lontong

KOMPAS.com – Arem-arem merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah. Bentuknya secara fisik menyerupai lemper.

Namun keduanya terbuat dari bahan yang berbeda. Jika lemper menggunakan beras ketan, maka arem-arem terbuat dari beras biasa atau ada juga yang terbuat dari mi basah.

Biasanya arem-arem bisa diisi dengan berbagai macam bahan, bisa berupa sambal tempe, daging sapi cincang, daging ayam cincang, atau sayuran.

Cara membuat arem-arem tak terlampau rumit. Kamu juga bisa menjual arem-arem dengan harga yang ekonomis.

Namun demikian, ada baiknya menyimak tips pembuatan arem-arem seperti yang disampaikan oleh Chef Lucky P. Nugraha dari The Jayakarta Hotel Bandung. Ini untuk mengurangi faktor kegagalan dalam membuat arem-arem. 

1. Lakukan aron dengan benar

Arem-arem tidak dibuat dengan cara direbus melainkan dikukus, sehingga beras yang digunakan pun harus dimasak dulu dengan cara diaron.

“Harus diaron dulu, soalnya pada dasarnya arem-arem itu seperti lontong, bukan seperti ketupat yang langsung dimasukkan ke dalam cetakannya,” terang Lucky pada Kompas.com, Jumat (9/7/2021).

Proses aron beras ini harus dilakukan dengan benar karena akan berpengaruh pada tekstur dan kualitas arem-arem nantinya.

Aron merupakan salah satu teknik memasak nasi hingga setengah matang. Lalu nasi perlahan diaduk sambil dituangkan air panas.

Setelah itu barulah nasi aron bisa dibungkus dengan daun pisang untuk arem-arem, kemudian dikukus hingga matang.

2. Jaga tekstur nasi

Proses mengukus arem-arem ini yang akan memasak nasi hingga benar-benar matang.

Maka dari itu, kamu harus menjaga tekstur nasi agar jangan sampai terlalu lembek atau terlalu keras ketika diaron.

Jika terlalu lembek, maka arem-arem pun akan terlalu lembek dan tidak bisa mempertahankan bentuknya.

Sementara jika masih terlalu keras, alias belum setengah matang ketika diaron, nantinya arem-arem tidak akan matang sempurna.

3. Lemaskan dulu daun pisang

Selanjutnya adalah lemaskan daun pisang sebelum digunakan untuk membungkus arem-arem. Tujuannya agar lebih mudah untuk membungkus nasi.

Cara melemaskannya bisa dengan cara dikukus atau dibakar sebentar saja. Bisa juga dijemur untuk menjaga agar daun tidak “overcooked”.

4. Jaga tingkat kematangan mi

Jika kamu menggunakan mi untuk membuat arem-arem, pastikan untuk menggunakan mi basah dengan tekstur yang tepat.

“Untuk mi-nya dimasak lebih matang dari mi instan yang biasa. Karena sama seperti arem-arem beras, agar nantinya bisa melebur dan mengikuti bentuk bungkusnya,” tambah Lucky.

5. Jangan bungkus terlalu padat

Setelah nasi dan mi siap dicetak, waktunya membungkus dengan daun pisang.

Caranya mudah, cukup ratakan nasi atau mi lalu berikan isian sesuai selera. Setelah itu langsung bungkus dengan daun pisang.

Satu hal yang perlu diperhatikan, adalah jangan mengisi arem-arem terlalu padat.

Cukup isikan adonan sekitar 80 persen saja. Berikan sisa ruang pada bungkusan.

Pasalnya, saat arem-arem dikukus nantinya akan mengembang lagi dan mengisi sisa ruang tersebut.

6. Simpan di kulkas

Beras pada arem-arem dimasak dengan menggunakan santan. Oleh karena itu, arem-arem agak sulit jika mau disimpan dalam waktu yang relatif lama.

Jika disimpan di kulkas pun, biasanya akan merusak teksturnya.

Maka dari itu Lucky menyarankan agar hanya menyimpan arem-arem dalam kulkas selama paling lama lima hari.

Jangan simpan arem-arem di dalam freezer, cukup di chiller saja. Ini bisa jadi alternatif jika kamu ingin menjual kembali arem-arem.

Sebelum dikonsumsi atau dijual, jangan lupa untuk memanaskan kembali arem-arem. Bisa dengan cara dikukus kembali sebentar saja.

https://www.kompas.com/food/read/2021/07/17/081200575/6-cara-bikin-arem-arem-anti-gagal-dari-koki-camilan-mirip-lontong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke