Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berapa Durasi Masak Daging Kambing agar Empuk dan Tidak Alot?

KOMPAS.com – Daging kambing umumnya dikenal sulit untuk dimasak. Daging yang satu ini harus dimasak dalam waktu lama agar empuk dan bumbunya meresap.

Namun tak melulu seperti itu, daging kambing juga bisa dimasak dalam waktu sebentar. Salah satunya adalah dengan cara pan-fried atau digoreng sebentar dalam sedikit minyak.

Cara masak seperti ini cocok dilakukan untuk daging yang mudah empuk, misalnya bagian iga atau pinggang.

Executive Chef Hotel Santika Mega City Bekasi Sadar Bonar Nababan mempraktikkannya saat membuat sajian Iga Kambing Sambal Jambrong dalam sesi Live IG Kangen Masakan Kampungku di Instagram @my.foodplace, Kamis (3/6/2021).

Tanpa termometer

Jika tak memiliki termometer, kamu bisa mengukur tingkat kematangan dari waktu memasak yang diperlukan. Bonar memberikan ukuran waktu untuk memasak iga kambing hingga matang.

“Contoh yang tadi saya buat (dagingnya) punya tingkat ketebalan satu sentimeter. Kalau untuk satu sentimeter kalau hasil rare susah ya, paling maksimal medium,” kata Bonar.

Ia mencontohkan untuk tingkat kematangan medium, kamu perlu memasak setiap sisi daging iga kambing yang sudah dipisahkan dari tulangnya selama masing-masing lima detik saja.

“Setelah itu kita resting, diamkan dulu. Dia akan mencapai hasil medium. Resting-nya dua menit,” sambung Bonar.

Sementara untuk mencapai hasil well done, kamu perlu memasak setiap sisinya selama 30 detik masing-masing.

Setelah itu resting daging selama dua menit. Baru daging siap dipotong-potong atau langsung disantap.

Patokan waktu tersebut hanya standard ketika memasak daging dengan ketebalan satu sentimeter. Jika daging semakin tebal, maka waktu memasaknya bisa lebih lama.

Selain menggunakan ukuran waktu, kamu juga bisa mengukurnya dengan jari tangan. Teknik ini populer untuk mengukur tingkat kematangan steak daging sapi.

Namun, bisa juga digunakan untuk mengukur tingkat kematangan daging kambing.

Seperti dikutip dari berita Kompas.com, Executive Sous Chef Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa Wisnu Adiyatma menjelaskan caranya adalah dengan menempelkan ujung ibu jari dengan ujung masing-masing jari tangan. Kemudian raba bagian pangkal ibu jari.

Tingkat kepadatan pangkal ibu jari ketika disentuhkan ke masing-masing jari lain akan menunjukkan tingkat kematangan daging yang berbeda.

“Ujung ibu jari ketika ketemu sama ujung telunjuk, pangkal ibu jari itu ketika kita pegang dan kita kasih gentle pressure, kepadatannya itu sama dengan kepadatan ketika daging dalam kondisi rare atau masih agak mentah,” jelas Wisnu

Lalu jika kamu memindahkannya ke jari tengah, pangkal ibu jari akan lebih padat dari sebelumnya. Itu menunjukkan tingkat kematangan yang medium.

Jika kamu menyentuhkan ujung ibu jari ke ujung jari manis, maka pangkal ibu jari akan jadi lebih padat lagi.

Kepadatan pangkal ibu jari akan mirip dengan kepadatan daging dengan tingkat kematangan medium well.

“Ketika sudah ketemu dengan kelingking, itu akan sangat padat lebih keras. Itu kondisinya well done,” tutup Wisnu.

Pakai termometer

Namun jika kamu memiliki termometer khusus memasak di rumah, kamu juga bisa menggunakannya.

Seperti dilansir dari situs resmi United States Department of Agriculture (USDA), daging kambing dianggap matang jika sudah mencapai suhu 71,1 derajat celsius.

Jika daging kambing sudah mencapai suhu 62,8 derajat celsius ketika dimasak, angkat dari sumber panas lalu diamkan selama setidaknya tiga menit sebelum dimakan.

https://www.kompas.com/food/read/2021/06/08/103557875/berapa-durasi-masak-daging-kambing-agar-empuk-dan-tidak-alot

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke