Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Gukbap pada Drama Korea Mr. Queen? Sup Nasi buat Rakyat Biasa

KOMPAS.com - Kamu menonton drama Korea Mr. Queen?  Jika iya, sudah menonton episode terbarunya atau belum?

Dalam episode 10, jiwa Jang Bong-hwan dalam diri Kim So-yong membuat gukbap untuk Queen Sunwon sebagai Grand Queen Dowager.

Namun, sang Grand Queen Dowager terlihat marah ketika melihat gukbap disajikan untuknya.

Mengapa bisa begitu? Apa sebenarnya gukbap sampai membuat sang ratu marah?

Gukbap adalah nasi atau dalam bahasa Korea disebut dengan bap yang disajikan bersama sup hangat atau guk, mengutip laman Visit Korea.

Gukbap biasa dinikmati masyarakat Korea saat cuaca sedang dingin atau berangin. Supnya yang hangat dapat menghangatkan sekaligus menyegarkan tubuh. 

Gukbap termasuk salah satu masakan Korea yang cukup sederhana dan mudah dibuat.

Komposisinya terdiri dari sup kaldu bening yang terbuat dari daging atau tulang dan dibumbui dengan kecap asin, miso, minyak wijen, atau cuka anggur atau cuka beras.  

Sup kaldu dimasak cukup lama untuk mendapatkan rasa yang otentik dan kuat. Setelah sup matang, kaldu langsung dituang ke dalam nasi lalu diberi tambahan protein maupun sayuran lainnya. 

Bisa menggunakan irisan daging, seafood, kecambah, pasta cabai, maupun kimchi.

Sejarah gukbap

Asal usul hidangan ini ada mempunya banyak versi. Mengutip laman Korea.net, sup ini muncul saat perang Korea sekitar tahun 1950 hingga 1952 saat petani Busan mengumpulkan tulang babi yang dibuang oleh tentara Amerika Serikat. 

Mereka kemudian merebus tulang tersebut dan disajikan bersama dengan semangkuk nasi. Lalu jadilah gukbap atau lebih tepatnya dwaeji gukbap. 

Laman The Korean Herald menyebut bahwa gukbap sudah tercatat pada buku resep masakan Dinasti Joseon.

Namun, kemunculan gukbap diperkiraan lebih lama dari itu, sekitar abad ke-4 hingga ke-7.

Menurut cerita gukbap awalnya disajikan untuk masyarakat yang tengah menempuh perjalanan dan menginap di penginapan.

Saat ini yang disajikan hanya gukbap dengan daun lobak kering dan kubis. Pasalnya masyarakat masih kesulitan mendapatkan daging sapi. 


Ada juga yang menyebut bahwa gukbap sebetulnya sudah ada sejak Dinasti Silla, sekitar tahun 57 hingga 935 sebelum masehi. 

Saat itu raja tengah melakukan ritual leluhur untuk mendorong pertanian atau biasa dikenal dengan sebutan seonnongdan. Seekor sapi dikorbankan untuk menjadi tumbal. 

Sapi tersebut kemudian dipotong digunakan untuk merebus sup untuk dihidangkan kepada peserta ritual. 

Lantaran cerita tersebut, gukbap lantas dianggap sebagai 'comfort food' oleh para masyakarat Korea biasa. Sementara, mereka dari keluarga terpandang atau keluarga kerajaan tidak mengonsumsinya.

Hampir setiap provinsi di Korea Selatan memiliki menu gukbap yang berbeda. Biasanya tergantung pada hasil bumi atau apa protein yang mudah di dapat di daerahnya, seperti yang disebutkan dalam channel Youtube Arirang TV. 

Misalnya saja Seoul dan provinsi Gyeonggi-do yang terkenal dengan soondae atau somori gukbap. Atau, provisi Jeolla-do dengan kongnamul gukbaps atau gukbap kecambah.  

Provinsi Busan pun memiliki menu gukbap yang berbeda, yaitu dwaeji gukbap atau gukbap daging babi. Ini merupakan salah satu menu gukbap yang cukup terkenal dan banyak disukai.

Selain itu masih ada menu gukbap lainnya, seperti gul gukbap atau gukbap oyster  dan  ttaro gukbap yang nasi dan supnya dihidangkan terpisah seperti yang banyak dijual di Daegu.

https://www.kompas.com/food/read/2021/01/12/173800475/apa-itu-gukbap-pada-drama-korea-mr.-queen-sup-nasi-buat-rakyat-biasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke