Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Produktivitas Sagu Masih Rendah, Kementan Tata dan Perluas Lahan Sagu

Hal itu ia sampaikan dalam sesi talkshow “Sagu Pangan Sehat untuk Indonesia Maju” Pekan Sagu Nusantara, Selasa (20/10/2020).

“Penataan itu begini, sagu kan bentuknya rumpun. Kalau dia dibiarkan nanti anakannya terlalu banyak. Sehingga nanti dia tidak tumbuh optimal. Itu yang kami tata,” kata Heru.

Penataan dilakukan dengan mengatur jarak tumbuh tanaman sagu. Setiap pohon diberi jarak sekitar 9-10 meter agar tumbuhnya optimal.

Meningkatkan produktivitas

Sagu dianggap perlu ditata dan diperluas agar produktivitasnya meningkat. Pasalnya jika sagu dibiarkan begitu saja, maka produktivitasnya akan sangat rendah.

Heru menyebut setiap satu hektar lahan sagu hanya bisa menghasilkan sekitar 3,5 ton tepung sagu. Padahal jika diurus dengan baik, bisa menghasilkan sampai 30-40 ton tepung sagu per hektar.

Selain penataan, Heru juga menyebut akan memperluas lahan sagu.

Tak itu saja, Kementan juga akan menyiapkan berbagai aspek sekaligus. Termasuk pembenihan, pengolahan, dan proses pasca-panen.

“Memang kami lebih banyak menyentuh yang sagu rakyat. Karena 96 persen kan memang milik rakyat,” tutur Heru.

Dengan adanya benih yang baik, program penataan dan perluasan yang berjalan baik, diharapkan bisa meningkatkan produktivitas sagu.

“Memang kalau kita lihat dari sisi luasan, itu yang sudah dibudidayakan baru sedikit. Baru sekitar 663 hektar dari total 5,5 juta hektar. Sisanya itu di hutan,” tukas dia.

Sementara soal pembenihan, ia menyebut beberapa benih unggul yang bisa dicoba untuk meningkatkan produktivitas sagu. Misalnya adalah sagu molat dan selat panjang.

Setiap daerah akan mendapatkan benih unggul yang berbeda dari Kementan. Pasalnya tidak setiap benih cocok ditanam di daerah tertentu.

“Belum tentu yang dari selat panjang ditanam di Papua itu tumbuh. Beda karakteristik, kondisi lingkungan juga berbeda. Tentu produktivitas juga akan berbeda,” papar Heru.

Nantinya, kebijakan penataan dan perluasan dari Kementan ini tidak hanya akan dilakukan di Papua saja.

Namun, juga di Kabupaten Kepulauan Meranti di Riau, yang salah satu komoditas utama daerahnya adalah sagu.

https://www.kompas.com/food/read/2020/10/21/152100375/produktivitas-sagu-masih-rendah-kementan-tata-dan-perluas-lahan-sagu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke