Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Gordon Ramsay Bikin Rendang, Blusukan ke Pasar sampai Masak Bareng William Wongso

Dalam acara yang tayang di National Geographic Channel tersebut, Gordon langsung disambut dengan upacara tradisional Minang yang digelar di Istana Pagaruyung.

Setelah bertemu dengan William Wongso di sana, ia pun diajak untuk masuk ke dalam istana untuk menikmati jamuan makan.

Tradisi jamuan makan ini disebut sebagai bajamba, di mana para wanita membawa nampan berisi aneka makanan. Satu nampan diperuntukkan bagi empat orang dan disajikan di lantai.

Dalam jamuan tersebut, Gordon mencicipi banyak sekali makanan. Mulai dari perkedel kentang, bayi belut, hingga rendang yang legendaris.

Di sana pula William Wongso menantang Gordon untuk adu masak rendang dengan cara masing-masing. William dengan cara tradisional dan Gordon dengan caranya sendiri.

Rendang tersebut kemudian akan disajikan dan dinilai oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di akhir acara.

Cari daging sapi terbaik

Untuk bisa menyajikan rendang terbaik, Gordon pun berpetualang ke penjuru Sumatera Barat untuk mencari bahan-bahan terbaik. Salah satu yang paling penting adalah mencari daging sapi terbaik untuk rendang.

Gordon yang ditemani oleh Ade Putri, food writer Indonesia yang juga tergabung dalam Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) mengajak Gordon ke beberapa tempat di Sumatera Barat.

Ade mengajak Gordon ke acara pacu jawi, sejenis acara balap sapi jantan tradisional Sumatera Barat.

Gordon ditantang kembali untuk mencoba pacu jawi tersebut untuk bisa mendapatkan daging sapi terbaik. Setelah mencoba dan jatuh bekali-kali, ia pun akhirnya berhasil melakukan pacu jawi sejauh beberapa meter.

“Kau seperti dihentakkan dengan keras, lalu dilempar. Kalau tidak berpegangan sekuat tenaga, tamat riwayatmu,” kata Gordon.

Rahasianya adalah kau harus condong ke depan dengan pas, kepalamu di antara bagian belakang kedua sapi. Tunduk kepala, genggam pegangannya, dan tutup mata. Rasakan saja,” lanjutnya sembari tertawa.


Mencari ikan dan memancing udang

Setelah mendapatkan daging sapi, Gordon juga mencoba mencari ikan di laut pesisir Padang bersama pemandu wisata benama Rusti. Di sana, ia mencoba memasang jaring di sepanjang kapal yang berakhir dengan dirinya jatuh ke laut.

Selain mencari ikan laut, Gordon juga diajak oleh Ade untuk memancing udang air tawar.

Ada yang unik dari lokasi pemancingan udang tersebut, yakni terletak di dalam gua yang jalan masuknya begitu rendah sehingga Gordon dan Ade terpaksa menundukkan kepala agar tak menabrak batu besar.

Namun setelah memancing selama kurang lebih satu jam, tak ada tanda-tanda udang akan terpancing.

Beruntung, tak berapa lama ada satu kapal nelayan yang berhasil mendapatkan cukup banyak udang yang kemudian dibeli Gordon.

Mengulek bumbu tradisional

Langkah selanjutnya dalam menjawab tantangan William Wongso, Gordon pun datang ke sebuah pasar tradisional untuk berburu bumbu rendang bersama seorang master muda rendang bernama Katuju.

Di sana, ia menemukan aneka bumbu tradisional untuk membuat rendang. Mulai dari bawang putih, bawang merah, lengkuas, daun jeruk purut, jahe, hingga cabai.

Gordon terlihat takjub dengan keadaan pasar. Ia juga sempat mencicipi makanan yang dijual di sana seperti sup ceker ayam.

Bersama Katuju dan seorang ibu penjual bumbu halus di pasar, Gordon pun mencoba untuk membuat bumbu halus dasar dengan menggunakan cobek dan ulekan tradisonal.

Ia sempat kesulitan dalam proses menghaluskan tersebut. Bahkan beberapa bawang sempat terlihat terlempar dari cobek dan mengenai ibu penjual bumbu, membuat semua orang tertawa.

“Tolong suruh para wanita itu berhenti tertawa, aku mulai malu. Aku sudah cukup tertekan akan menghadapi chef William Wongso, tapi ini lebih sulit daripada kelihatannya,” kata Gordon.

Setelah bumbu halus berhasil ia buat, Gordon pun membawa bumbu halus tersebut untuk kemudian dimasak bersama bumbu lainnya di sebuah dapur warung kecil yang terlihat masih ada di sekitar pasar.


Adu masak bersama William Wongso

Gordon sudah memulai membuat bumbu rendang sejak 10 jam sebelumnya. Keesokan harinya, ia pun membawa bumbu buatannya ke area adu masak bersama William Wongso.

Di sana, ia dan William masing-masing membuat rendang versi berbeda. William dengan versi tradisional sementara Gordon dengan sedikit perubahan.

Gordon menggunakan daging tenderloin yang terkenal empuk tapi jarang digunakan sebagai daging rendang. Ia juga membakar daging tersebut sebelum mencampurkannya dengan kuah rendang.

Proses memasak rendang tersebut ternyata terganggu dengan datangnya hujan.

Namun karena harus menyajikan hidangan ke gubernur Sumatera Barat, akhirnya Gordon dan William pun terpaksa menggunakan wajan besar untuk menutupi kepala mereka sembari terus memasak.

Selain membuat rendang sapi, Gordon juga membuat rendang ikan yang dibuat dari ikan cakalang hasil tangkapan nelayan yang sempat ia bantu memasang jaring pada kapalnya.

Ia juga membuat sambal terung dan dessert berupa yoghurt susu kerbau atau dadiah dengan ketan dan durian. Sementara William Wongso menyajikan rendang daging, kari pakis dengan krim, dan udang panggang.

Ternyata, hidangan Gordon dan William dinilai “lamak bana” atau sangat lezat oleh gubernur Sumatera Barat yang datang bersama keluarganya.

"Untuk hasilnya karena saya yang ngajarin, bumbunya kita yang ngajarin jadi ya enggak memalukan lah,” kata William Wongso sambil tertawa.

https://www.kompas.com/food/read/2020/06/29/203500375/perjalanan-gordon-ramsay-bikin-rendang-blusukan-ke-pasar-sampai-masak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke