Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hasman, Lulus S1 dan S2 dengan IPK 4,00

Kompas.com - 05/02/2024, 11:27 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Dalam acara wisuda Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (UII) beberapa waktu lalu, ada sebuah cerita inspiratif dari Hasman Zhafiri.

Tidak hanya berhasil meraih IPK 4,00 saat lulus S2, Hasman juga menyelesaikan studi S1 dengan IPK 4,00.

Tentunya bisa mendapatkan IPK sempurna membutuhkan perjuangan dan konsistesi selama menjalani perkuliahan.

Kepada Kompas.com, Hasman menceritakan perjalanan pendidikannya hingga berhasil meraih IPK 4,00 baik saat lulus S1 maupun S2.

Baca juga: Kisah Kobalen, Pernah Jadi Pemulung Hingga Lulus S3 di UB dengan IPK 3,89

Lulus S1 dan S2 dengan IPK 4,00

Sebelum memilih UII sebagai kampus untuk melanjutkan pendidikan, dia pernah mencoba mendaftar di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Setelah menyelesaikan studi dari MAN 1 Yogyakarta, dia sempat ingin kuliah ke Mesir atau Turki. Namun keinginanya untuk kuliah di luar negeri terkendala restu dari ibunya.

Hasman kemudian pernah mengikuti tes di UGM dan memilih Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Politik. Namun karena jurusannya saat di MAN 1 adalah keagamaan, sehingga terdapat jurang liniar dengan persyaratan S1 Ilmu Pemerintahan dan Politik di UGM.

Meski gagal masuk perguruan tinggi negeri, bagi Hasman kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda

Hasman akhirnya kuliah S1 di UII dengan beasiswa. Dan saat melanjutkan S2 ini, Hasman mendapatkan bantuan dari dosen sebanyak 50 persen.

Saat kuliah S1 di UII Yogyakarta, dia mengambil Jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Ilmu Agama Islam UII Yogyakarta.

Kemudian saat melanjutkan pendidikan S2, dia mengambil Jurusan Hukum Islam. Alasan Hasman ingin melanjutkan pendidikan di jenjang S2 tidak lain dan tidak bukan hanya ingin menuntut ilmu setinggi-tingginya.

"Meski mengalami keterbatasan biaya, namun cita-cita saya ingin bisa menuntut ilmu sampai ke jenjang profesor. Karena bagi saya, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama," terang Hasman kepada Kompas.com, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Cerita Inja, Tolak Gaji Fantastis di AS demi Majukan Pendidikan NTT

Tips raih IPK 4,00

Hasman punya alasan tersendiri dalam memilih jurusan kuliah. Hal ini tak terlepas dari kesukaannya dengan Fiqh atau Hukum Islam. Selain itu dengan jurusan pilihannya, dia bisa mengabdikan ke masyarakat.

"Karena masyarakat tidak akan bisa terlepas dari Hukum atau permasalahan sebagai pepatah Ubi Societas ibi Ius atau dimana ada masyarakat pasti ada Hukum," kata Hasman.

Hasman pun membagikan tips bisa meraih IPK 4,00. Untuk mendapatkan IPK 4,00 Hasman membagi dua aspek yaitu aspek belajar dan aspek agama.

Aspek belajar, lanjut Hasman, meliputi menggunakan waktu luang untuk belajar dan mengulas mata kuliah yang diperoleh dari dosen atau pengajar.

Hasman menekankan bagi mahasiswa yang tengah menempuh studi agar jangan sesekali menunda tugas. Karena sekali menunda atau bahkan terlambat maka akan menjadi kebiasaan

"Mahasiswa juga perlu memahami penilaian dosen karena beberapa dosen memiliki karakteristik berbeda-beda. Ada yang presentasinya tinggi di tugas atau artikel jurnal. Namun ada juga yang di presentasi dan juga ada yang tinggi di penilaian UAS," papar Hasman.

Tips lain untuk mendapatkan IPK tinggi menurut Hasman adalah membangun komunikasi dengan dosen. Usahakan menjadi mahasiswa yang berbeda dengan yang lainnya.

"Mahasiswa juga harus aktif di kelas. Selain itu, jadikan perpustakaan warung kopi untuk rajin membaca," tegas Hasman.

Baca juga: Kisah Baskoro, Jadi Driver Ojol demi Bayar Kuliah hingga Akhirnya Lulus S1

Sedangkan dari aspek agama, Hasman menambahkan agar selalu Istiqomah dalam setiap amalan. Misalnya yang sudah rutin dengan dhuha bisa dhuha, yang tahajud dengan tahajud hingga rutin bersedekah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com