Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Jadi Guru di SDK Sorowajan, Ortu Beri Materi Pengelolaan Sampah

Kompas.com - 24/11/2023, 14:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ternyata, menjadi seorang guru itu tidak mudah. Sebab, guru harus memberikan materi pelajaran serta mendidik agar anak tetap fokus selama di kelas.

Hal itu yang dirasakan oleh salah satu orangtua, Venny Yurico saat mengikuti kegiatan "Parents Participation" di SD Kanisius Sorowajan Banguntapan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (24/11/2023).

Adapun Parents Participation di SDK Sorowajan ialah kegiatan bagi orangtua atau wali murid untuk merasakan selama satu hari jadi seorang guru.

Jadi, siswa akan belajar atau didampingi beberapa orangtua masing-masing kelas untuk memberikan materi terkait tema yang diangkat.

Baca juga: Tak Lagi Pandemi, Akhirnya Siswa SDK Sorowajan Bisa Unjuk Bakat dan Kreativitas

Kebetulan materi tahun ini bertema "Sayangi bumi kelola sampah dengan bijak". Atau kegiatan tentang pengelolaan sampah.

Menjadi guru itu ternyata sulit

Venny Yurico mengaku sempat kesulitan karena tidak biasa mengajar siswa di kelas. Apalagi harus membimbing anak-anak di kelas.

"Jadi guru itu sulit dan capek ternyata. Apalagi anak-anak sekarang aktif dan kreatif. Susah juga ya mengajar anak di kelas," tutur dia.

Untuk itu, ia mengapresiasi pada para guru yang sudah membimbing anaknya selama di kelas.

"Guru itu harus membuat anak cerdas. Jadi saya hanya bisa mengapresiasi kepada para guru. Tapi saya senang bisa ikut sehari mengajar di kelas ini," kesan Venny yang anaknya masih duduk di kelas 4A SDK Sorowajan.

Sementara salah satu siswa kelas 5B, Maria Ana Bella Freiya mengaku senang karena orangtuanya bisa mengajar di kelas.

Bahkan kegiatan "Parents Participation" tersebut cukup seru dan menarik. Sebab, ada berbagai permainan yang berhadiah.

Baca juga: Rayakan HUT Ke-55, Hari Ini SDK Sorowajan Gelar Lomba hingga Bazar

"Acaranya seru banget. Saya bisa bermain sama teman dan ibu. Apalagi materinya tentang pengelolaan sampah. Dari barang bekas bisa dibuat menjadi barang yang bermanfaat. Bahkan dari barang bekas itu juga dijadikan sarana permainan menarik," terang Maria Ana Bella.

Siswa belajar mengolah sampah jadi produk bernilai

Kepala SDK Sorowajan Bantul, Anna Maria Wahyuni menjelaskan, kegiatan "Parents Participation" sudah dimulai sejak 2010 yang lalu.

Tentu tujuannya agar orangtua bisa merasakan menjadi seorang guru di kelas. Orangtua juga dapat tahu bagaimana perkembangan anaknya di sekolah.

Namun tujuan utamanya ialah mengedukasi anak-anak tentang pengelolaan sampah. Anak menjadi lebih peka terhadap sampah dan tahu bagaimana cara mengolah sampah menjadi produk yang bernilai.

"Kebetulan di Yogya ini masih hangat persoalan sampah. Jadi, kami dari pihak sekolah bekerja sama dengan orangtua melalui paguyuban orangtua murid dan guru (POMG) serta komite sekolah untuk memberikan materi seputar sampah," terang Anna Maria.

Acara dimulai dengan pemutaran video edukasi pengelolaan sampah, dilanjut permainan dengan barang bekas, serta kegiatan prakarya siswa dari barang bekas menjadi produk bernilai.

Diharapkan, anak-anak nanti akan terbiasa untuk memilah sampah di mana saja. Bisa sampah anorganik, organik, kertas, plastik, dan botol bisa dipilah.

Seperti halnya tempat pemilahan botol plastik. Di sekolah tersebut sudah disediakan dua tempat untuk memilah botol plastik.

Selain botol bisa dijual, botol plastik tersebut juga dapat diolah menjadi prakarya oleh para siswa.

"Kami sudah memberikan materi tentang pengelolaan sampah pada siswa. Jadi ketika siswa berada di mana saja, contohnya saja ketika makan permen, maka bungkus permen kecil itu akan dia bawa dulu. Nanti setelah menjumpai ada tempat sampah, barulah bungkus permen itu kemudian dibuang," ungkapnya.

Baca juga: SDK Kembaran Bantul Dukung Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan

Adapun "Parents Participation" digelar dalam rangka Hari PGRI ke-78 yang jatuh pada 25 November 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com