1. Pertama, mengembangkan pola pikir positif. Otak manusia bekerja dengan kata-kata, karena itu perlu mempersepsikan dan memaknai kehidupan secara positif.
Orang yang depresi, otaknya bekerja dengan kata-kata negatif seperti saya tidak ada harapan, orang-orang membenci saya, saya membenci diri saya, dan seterusnya.
2. Kedua, mengembangkan spiritualitas.
3. Ketiga, memiliki support system.
4. Keempat, kalau punya masalah berbagilah atau terbukalah kepada orang paling dipercaya. 5. Kelima, mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah.
Ketika seseorang mengalami stres atau depresi yang berat memang harus ditangani atau dibawa ke profesional seperti psikolog.
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) sering menangani seseorang yang depresi yaitu melakukan resiliensi dan goal setting, yaitu membangun supaya individu punya harapan ke depan.
"Aktivitas sehari-hari bisa menjadi salah satu treatment saat stres. Sehari atau dua hari Anda duduk mojok atau menyendiri di kamar itu cukup, jangan lama-lama. Apalagi ditambah mendengarkan musik yang melo-melo, tambah lama nanti, gak keluar-keluar kamar nantinya," beber Diana.
Baca juga: Cerita Wisudawan Unesa, Lulus S3 IPK 3,98 pada Usia 77 Tahun
Diana menyarankan agar mahasiswa keluar dari kamar dan ikuti kegiatan positif dan kembangkan kompetensi, minat dan bakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.