Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mukardi, Sosok Guru yang Telah Bangun Puluhan Sekolah

Kompas.com - 20/11/2023, 15:33 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Dia mengaku, jangan sampai karena masalah kurangnya ekonomi membuat anak dari keluarga tersebut tidak atau berhenti sekolah.

"Maka harus dengan berusaha, jika ada uang pribadi maka akan pakai uang pribadi. Kalau tidak punya, tetap kita cari jalan keluarga. Kita tetap cari jalan untuk membebaskan anak itu sekolah," kata dia.

Dia berterima kasih kepada guru-guru yang dengan segala kekurangan tetap menjaga loyalitasnya untuk lembaga pendidikan Muhammadiyah.

Gaji guru sekolahnya masih ada yang di bawah standar

Dia tidak memungkiri bahwa gaji guru masih ada yang di bawah standar.

Bahkan di salah satu TK ABA, ada gurunya yang digaji hanya Rp 80.000 dan dibayarkan ketika wali murid panen padi di sawah.

Meski demikian, militansi dari guru-guru Muhammadiyah tidak perlu dipertanyakan lagi.

Mukardi juga selalu belajar tentang keikhlasan dari guru-guru Muhammadiyah di sekolah yang didirikan.

Baca juga: Apakah Sekolah di STMKG Gratis dan Dapat Tunjangan? Ini Jawabannya

Dari mereka, semangat dan keikhlasan membimbingnya untuk terus bergerak menjaga dan mengembagkan jejak amal kebajikan Kiai Ahmad Dahlan.

Ketika ditanya tentang cara dia membangun relasi dengan Muhammadiyah setempat, Mukardi menceritakan, sebelum ada pemekaran dirinya biasa menempuh jarak puluhan bahkan ratusan km dan dan tidak jarang bermalam di jalan demi menghadiri rapat pimpinan Muhammadiyah.

"Saya naik perahu, harus cepat-cepat itu kalau tidak ketinggalan. Sebab dalam sehari hanya ada satu rute yang operasi, kalau ketinggalan kita terpaksa bermalam dan berangkat esok harinya," sebut Mukardi.

Alasannya memilih moda transportasi sungai karena jalan darat masih sulit dilalui, lebih-lebih ketika musim hujan.

Dengan segala tantangan yang dihadapi, Sukardi mengaku bersyukur diberi kesempatan untuk memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak bangsa.

Baca juga: 79 Perguruan Tinggi Berstatus Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Dia menambahkan, semoga Muhammadiyah bisa menjadi pilar serta mercusuar yang turut andil dalam meningkatkan nilai-nilai moral dan intelektual pada negeri ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com