Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akselerasi Target 9 Juta Talenta Digital, Parallaxnet dan Untirta Jalin Kolaborasi LMS

Kompas.com - 07/11/2023, 18:45 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Parallaxnet dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menjalin kerja sama dalam proses pembelajaran berbasis LMS (learning management system) yang diusung Parallaxnet selaku pengembang.

Penandatanganan kerja sama (MoU) dilaksanakan di Gedung Rektorat Kampus Sindangsari, Untirta, Serang, Banten (7/11/2023), antara Dewi Setiawati Said (Co Founder Parallaxnet dan Dirut PT Kimora Defasa) dan Prof. Alfirano (Wakil Rektor IV Untirta) disaksikan CEO Parallaxnet, Mazhar Durrani.

Wakil Rektor IV Untirta Prof. Alfirano dalam sambutan mengungkapkan adanya kebutuhan Untirta akan dukungan platform LSM yang diusung Parallaxnet ke Indonesia guna mewujudkan visi dan misi Untirta menjadi Smart and Green Campus terdepan di Indonesia.

Prof. Alfirano berharap kolaborasi ini akan mendukung implementasi inisiatif Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

“Kami sangat senang menjalin kemitraan dengan Parallaxnet karena hal ini selaras dengan usaha kami untuk memberikan pendidikan inovatif dan berkualitas international," ungkap Prof. Alfirano.

"Platform online Parallaxnet akan membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa kami dan memfasilitasi perjalanan kami menuju lingkungan pendidikan yang lebih mandiri dan dinamis," lanjut Prof. Alfirano.

CEO Parallaxnet, Mazhar Durrani menyatakan sangat antusias dan mendukung program technopreneour yang digagas Parallaxnet melalui platform online learning dalam mendukung Untirta mencetak tenaga ahli bidang teknologi.

Harapannya, Untirta akan mampu menghasilkan talenta digital berdaya saing bidang cloud management, cloud computing, AI, data science, game development, hingga cyber security. 

Baca juga: Ikut Magang Kampus Merdeka di DPR, Mahasiswa Melek Politik

Mazhar Durrani mengungkapkan, dirinya memiliki impian dalam empat atau lima tahun ke depan akan lahir Elon Musk, Mark Zuckerberg, atau Steve Jobs baru dari kampus Untirta.

"Kami membawa sebuah revolusi di bidang pendidikan Technopreneur yang memberikan solusi sebagai jembatan terhadap adanya kesenjangan yang terjadi bidang teknologi di Indonesia," tegas Mazhar Durrani.

Akselerasi 9 juta talenta digital Indonesia

 

Hal senada disampaikan DIrektur Utama PT Kimora Defasa, Dewi Setiawati Said yang mengatakan, sebagai alumnus pihaknya memilih Untirta sebagai kampus pilihan pertama untuk bekerja sama dengan Parallaxnet di Indonesia.

"Dengan harapan bahwa Untirta dikemudian hari akan menjadi role model di Indonesia atas keberhasilannya menjadi pioneer dalam ikut serta mendukung program pemerintah dalam bidang SDM terutama di bidang teknologi digital," ungkap Dewi.

Dewi mengatakan, adanya kebutuhan talenta di bidang digital sebanyak 9 juta per tahun merupakan tantangan baginya untuk berkiprah dan turut andil dalam program ini.

"Semoga kontribusi yang kami lakukan day to day terhadap penciptaan talenta akan merubah wajah Indoensia dan dapat mengejar ketinggalan yang sudah jauh dari negara-negara maju lainnya di dunia," harapnya.

Dewi menegaskan, kekurangan sembilan juta talenta digital ini menjadi persoalan bangsa yang menjadi tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan dan seluruh unsur bangsa.

"Adanya gap yang demikian besar di bidang teknologi digital ini seharusnya menjadi emerging nation persoalan bangsa yang sangat krusial dan seharusnya segera ditangani bersama," tegas Dewi mengingatkan.

Oleh karenanya, LMS yang diusung Parralaxnet ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dan dapat diterima masyarakat sehingga tujuan Indonesia Emas di tahun 2045 yang digadang-gadang pemerintah dapat terwujud.

Dewi mengajak seluruh bangsa bekerja bahu membahu menyukseskan rencana tersebut melalui revolusi pendidikan di bidang digital dengan memberikan kesempatan kepada seluruh anak Indonesia melalui kampanye Parallaxnet “No Indonesian Children Left Behind (tidak ada anak Indonesia yang ditinggalkan)”.

Selain menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, Parallaxnet melalui perusahaan yang menjadi backbone platform Virtalus juga mendukung pengembangan SDM Indonesia bidang teknologi dengan memberikan beasiswa sebesar 80 persen dari setiap biaya pendidikan yang digagas Parallaxnet.

Mazhar Durrani yang juga merupakan CEO Virtalus menyampaikan dukungan sebesar ini diberikan dikarenakan kecintaannya kepada Indonesia dan harapan agar anak Indonesia memiliki masa depan cemerlang di masa depan.

Baca juga: Lewat Kampus Merdeka, Indonesia Tingkatkan Kualitas Pendidikan

 

"Saya percaya dengan dukungan ini akan membuahkan hasil yang sangat gemilang di masa depan di mana talenta-talenta yang dibutuhkan di bidang digitalisasi oleh industri dapat ditemukan dari Indonesia," tutup Mazhar Durrani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com