Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nyoman, Lulusan Cumlaude ITB yang Lolos Beasiswa LPDP ke MIT

Kompas.com - 13/10/2023, 11:38 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

Kuliah di MIT Penuh Perjuangan

Dia mengungkapkan, menjadi mahasiswa cerdas lulusan ITB nyatanya tetap membuatnya berjuang keras mengikuti perkuliahan di salah satu kampus terbaik dunia ini.

Menurutnya, sekolah di luar negeri sangat menantang. Dia merasakan lebih lelah kuliah S2 ketimbang saat bekerja.

"Saya bisa mengerjakan itu (tugas) sampai tengah malam jam satu baru tidur, jam 2 baru tidur, terus jam 7 harus ke kampus lagi buat kuliah," sambung dia.

Nyoman cerita, dia kaget melihat tingkat keaktifan para mahasiswa di luar negeri ini. Dengan kultur yang lebih egaliter, mahasiswa di sana tak canggung untuk angkat tangan menyela dengan pertanyaan saat dosen belum selesai menjelaskan.

Baca juga: BSI Scholarship Talenta 2023 Dibuka, Ada Bantuan UKT dan Biaya Hidup

MIT yang berada di ranking pertama kampus top dunia tentunya memiliki fasilitas, tenaga pengajar, dan kurikulum yang di atas rata-rata.

Berada di lingkungan orang-orang cerdas membuatnya bersemangat dalam belajar.

Bahkan, mahasiswa yang mengajukan proposal ide startup akan diberi modal 2.500 dollar AS sampai 5.000 dollar AS dan diberikan mentornya langsung dari MIT.

Dia menyatakan, ekosistem di sana sangat mendukung untuk berinovasi dan membuat usaha.

Saat menjadi mahasiswa MIT, dirinya pernah tergabung sebagai peneliti bidang manufaktur di MIT Indonesia Research Alliance (MIRA), sebuah badan riset kolaborasi antara MIT dengan ITB dan Universitas Indonesia selama setahun lebih.

Selepas lulus dari MIT, Nyoman membuat produk baby care bernama Gently.

Brand lokal ini berfokus menyediakan produk-produk personal care untuk bayi dan ibu. Gently mengedepankan formula yang lembut, aman, berkhasiat, dan tentunya disajikan dengan harga terjangkau.

Nyoman mengatakan idenya berangkat dari pengalaman pribadi yang melihat produk baby care didominasi merek impor yang penuh efek samping dari kandungan berbahaya dan harga tinggi yang sulit terjangkau masyarakat kecil.

Nyoman bisa saja tetap pragmatis dengan menjadi karyawan, tapi baginya hal itu kurang berdampak bagi masyarakat luas.

"Impact yang dihasilkan ke masyarakat tidak ada. Kita cuma dapat gaji besar buat kita sendiri," ujar dia.

Dalam masa pencarian ide usaha dan bertepatan dengan masa kehamilan membuat dirinya memperoleh inspirasi untuk menciptakan produk baby care.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com