Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Kebudayaan Terima Pengembalian Koleksi Bersejarah dari Pemerintah Belanda

Kompas.com - 10/07/2023, 13:59 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Ratusan benda yang berasal dari kerajaan Lombok juga turut dikembalikan dalam repatriasi kali ini bersama dengan sebilah keris dari Kerajaan Klungkung, Bali.

Objek dari Puri Cakranegara, Lombok itu sebelumnya tersimpan di Tropenmuseum, sementara keris puputan Klungkung sejak lama menjadi koleksi museum Volkenkunde, Leiden.

Kerja sama kedua negara

Penyerahan koleksi bersejarah juga dihadiri Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, Ketua Tim Repatriasi Koleksi Asal Indonesia di
Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, Sekretaris Tim Repatriasi Bonnie Triyana.

Sementara pemerintah Belakda diwakili oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Kementerian Luar Negeri Belanda serta sejumlah wartawan internasional dan para ahli sejarawan dan museum di Belanda.

Hilmar Farid Direktur Kebudayaan Kemendikbudtistek mengatakan, pemindahan koleksi benda bersejarah itu bukan sekedar semata-semata pemindahaan, melainkan ada nilai sejarah dari semua itu.

"Repatriasi benda bersejarah ini bukan sekadar memindahkan barang dari Belanda ke Indonesia, melainkan pula mengungkap pengetahuan sejarah dan asal-usul benda-benda seni bersejarah yang selama ini belum diketahui masyarakat," jelas Hilmar.

Bahkan, lanjut Hilmar, jauh sebelum benda-benda tersebut kembali ke Indonesia kedua komite repatriasi dari Indonesia dan Belanda bekerja sama melakukan serangkaian pertemuan dan diskusi untuk membahas makna dari benda-benda tersebut bagi kedua bangsa baik di masa lalu maupun di masa kini.

"Kerja sama kedua negara dalam bidang repatriasi ini berkembang ke arah yang positif, dengan mengembangkan program-program kerjasama museum dan penelitian yang melibatkan para ahli dari kedua negara dan pengembangan program beasiswa bagi para sarjana yang melakukan penelitian di dalam bidang repatriasi benda kolonial," katanya.

Baca juga: HUT Ke-31, LSPR Luncurkan Kampanye Bali Shanti untuk Lestarikan Budaya

Hilmar menyampaikan, proyek repatriasi benda bersejarah ini adalah momentum penting untuk menumbuhkan saling pemahaman dan kesetaraan di antara kedua bangsa.

"Tentunya menjadi nilai sejarah bangsa ke depan, terutama bagi generasi muda yang akan datang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com