Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2023, 12:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Di era digital ini, semua aspek kehidupan menjadi berubah. Tentu semua karena perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Karena serba digital, sekarang ini budaya membaca buku juga mengalami perubahan. Masyarakat cenderung membaca informasi dari ponsel pintar.

Terkait hal itu, Guru Besar pada Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog., memberikan pandangannya.

Menurutnya, saat ini terlihat adanya kecenderungan penurunan minat membaca, terutama membaca buku pada generasi muda.

Baca juga: Webinar UGM: Pentingnya Gizi Seimbang dengan Menerapkan Isi Piringku

Keberadaan media sosial yang menawarkan beragam konten yang dikemas menarik secara audio dan visual serta up to date menjadikan lebih banyak digemari sebagai media pencarian informasi dibandingkan buku cetak.

"Digitalisasi ini sebenarnya bisa kita sikapi untuk back to nature yaitu kembali ke tradisi budaya tutur," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (18/5/2023).

"Membaca memang bukan kultur masyarakat kita, tetapi budaya tutur. Secara sistem dan di keluarga diajari kembali untuk merenung dan titen (hasil berulang-ulang mempelajari tanda-tanda alam)," imbuh dia.

Psikolog UGM ini juga mengingatkan bahwa buku bukanlah sebagai alat utama pembelajaran masyarakat.

Namun, buku menjadi salah satu referensi dalam pencarian informasi maupun memahami persoalan.

"Melalui peringatan Hari Buku Nasional ini jadi momentum mengembalikan pemikiran bahwa sumber belajar bukan hanya buku. Buku-buku tersebut hanyalah referensi bukan yang utama," jelas dia.

Dikatakan, membaca tulisan maupun buku menghasilkan manusia yang cerdas dan menjadikan berpikir secara rasional.

Baca juga: Dosen FKKMK UGM: Ini Penyebab Anak Terlambat Bicara

Namun, ia mengingatkan bahwa buku bukanlah alat utama pembelajaran. Meskipun buku memberikan beragam informasi, namun tidak mengajarkan untuk berpikir kritis karena tidak terjadi dialog di dalamnya untuk menjawab berbagai keingintahuan pembacanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber UGM
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com