Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2023, 17:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti menegaskan, ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan umat Islam dalam menjalankan ibadah. Hal tersebut disampaikan dalam Halal Bi Halal UMJ, Gedung Cendekia Center UMJ, Jakarta (08/05/2023).

Halalbihalal UMJ digelar bersamaan dengan Hari Bermuhammadiyah V dan diikuti kurang lebih seribu orang sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta Akhmad H Abubakar, Pimpinan Badan Pembina Harian, Rektor UMJ Ma’mun Murod, dan para wakil rektor, dekan, dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa di lingkungan UMJ.

Prof. Mu’ti menjelaskan, hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan tidak bertentangan. Ini merupakan sikap tegas Mu’ti menanggapi beberapa pihak yang memisahkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan agama.

Menurutnya justru iptek diperlukan agar ibadah yang dilakukan umat muslim lebih khusyuk dan sempurna.

“Tidak ada pertentangan antara ilmu pengetahuan teknologi dengan agama. Ibadah menjadi sempurna dan benar kalau menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana mengamalkan ajaran agama dengan sebaik-baiknya,” jelas Prof. Mu’ti.

Ajak UMJ Perkuat Kajian Keilmuan

Pembahasan itu diangkat Prof. Mu’ti sehubungan adanya polemik perbedaan pendapat terkait pelaksanaan ibadah, khususnya penentuan awal Ramadan, Syawal, dan 10 Dzulhijjah. Menurutnya, perdebatan itu adalah pengulangan yang tidak perlu terjadi dan hanya menguras energi.

Dalam ceramahnya, Prof. Mu’ti mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk mendalami secara ontologis, epistemologis dan praksis dalam memahami asal-muasal perbedaan (hisab dan ru’yat).

Baca juga: 27 Perguruan Tinggi Terbaik di Surabaya Versi EduRank 2023

Berdasarkan sebuah hadis, Muhammadiyah mengambil hisab sebagai metode dalam penanggalan.

Langkah tersebut diambil karena Muhammadiyah berpendapat, Nabi Muhammad menentukan waktu dengan melihat langsung (dengan mata telanjang) karena pada saat itu nabi dan para sahabatnya belum menguasai ilmu hisab dan ilmu falak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com