Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Skripsi Itu Penting bagi Mahasiswa? Ini Jawabannya

Kompas.com - 14/04/2023, 20:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dalam dunia akademis, seorang mahasiswa perlu menghasilkan karya ilmiah. Tentu dalam hal itu mahasiswa tidak asing lagi dengan skripsi.

Ketika sudah menempuh jumlah minimal Satuan Kredit Semester (SKS), mahasiswa mengambil skripsi untuk menuntaskan studi. Jumlah minimal SKS jenjang sarjana dan D4 adalah 144 SKS.

Mengutip laman Unair, Jumat (14/4/2023) menginformasikan saat menyusun skripsi, mahasiswa mendapat bimbingan dari dosen.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh SKS dalam Dunia Perkuliahan

Secara umum, sistematika penulisan skripsi memiliki standar yang mirip. Tapi, ketentuan penulisan skripsi tetap bergantung pada gaya selingkung setiap kampus.

Dalam Buku Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) 2022-2023, skripsi merupakan tugas untuk membuat karya ilmiah tertulis dan/atau proyek/prototipe/produk berdasar hasil penelitian terapan.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya.

Mahasiswa menghasilkan karya ilmiah lewat pengintegrasian sikap, cara berpikir, dan metode ilmiah dalam memecahkan masalah.

Tentu, dalam lingkup bidang keilmuan mahasiswa tersebut. Dalam pengujian, mahasiswa menyajikan dan mempertahankan hasil karyanya secara tertulis dan lisan.

Proses pengerjaan skripsi

Saat menyusun skripsi, mahasiswa perlu menyiapkan proposal. Proposal memuat deskripsi topik, masalah penelitian, dan metode.

Setelah proposalnya mendapat persetujuan, mahasiswa melakukan penelitian. Lalu, mahasiswa menganalisis fenomena terkait bidang keilmuannya.

Kemudian, mahasiswa menyusunnya sesuai dengan kaidah yang berlaku di kampus mereka.

Baca juga: Kemendikbud: Aturan Permenpan-RB Nomor 1 Berlaku Hanya untuk Dosen ASN

Bagian dalam skripsi

Sistematika penulisan skripsi di Indonesia tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Skripsi memuat bagian yang sifatnya umum. Seperti pendahuluan, tinjauan pustaka, metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka dan lampiran.

Lewat penyusunan skripsi, mahasiswa menerapkan bidang ilmunya secara praktis. Mahasiswa menganalisis fenomena atau permasalahan tertentu sesuai dengan bidang keilmuannya.

Kemudian, mahasiswa perlu menuliskan karyanya secara logis dan sistematis.

Nantinya, skripsi menjadi rujukan untuk penelitian masa mendatang.

Mengapa skripsi itu penting?

Setelah mempelajari ilmu di kelas, mahasiswa menerapkan teori dalam penulisan. Sehingga, skripsi menjadi bukti kompetensi mahasiswa dalam menguasai bidang ilmunya.

Penulisan skripsi membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Baca juga: PermenPAN RB No.1 Soal PAK Dosen, Kemendikbud: Deadline Singkat Bikin Repot

Setelah tuntas menyelesaikannya, mahasiswa akan memperoleh gelar sarjana. Selain itu, skripsi menjadi modal penting untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com