Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dies Natalis Ke-71 Unkris, Hasto Kristiyanto Orasi Ilmiah Pemikiran Geopolitik Soekarno

Kompas.com - 04/04/2023, 16:41 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Krisnadwipayana (Unkris) memperingati dies natalis ke-71 pada Sabtu, 1 April 2023 mengangkat tema “Harmoni dalam Keberagaman”. Seremoni penutupan dies natalis dilaksanakan pada Senin, 2 April 2023 di Kampus Unkris, Bekasi, Jawa Barat.

Seremoni penutupan dies natalis dilakukan dengan menghadirkan orasi ilmiah dari Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang juga  Dosen Tetap Universitas Pertahanan.

Ketua Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun dalam sambutan menyampaikan, dies natalis merupakan peristiwa penting yang menandai lahirnya sebuah perguruan tinggi.

"Dies natalis juga mempunyai makna yang penting bukan hanya menunjukkan bertambahnya usia Perguruan Tinggi, tetapi lebih dari itu juga menunjukkan meningkatnya karya d ibidang pendidikan tinggi guna menguatkan komitmen perubahan-perubahan kemajuan di perguruan tinggi tersebut," tegasnya.

Menurut Prof Gayus, sebagaimana tradisi akademik kampus, dalam merayakan dies natalis, biasanya beberapa Perguruan Tinggi mengadakan kegiatan khusus seperti bakti sosial kemasyarakatan.

“Demikian juga kampus Unkris, memperingati dies natalisnya yang ke-71, Unkris melakukan kegiatan-kegiatan seperti pemberian santunan anak yatim, peresmin prasasti pendiri-pendiri Yayasan Unkris pada tahun 1952 dan seminar akademik tentang biopolitik persatuan bangsa Indonesia,” ungkap Prof. Gayus.

Prof. Gayus juga mengungkapkan, sebelumnya, pada rangkaian dies natalis ke-71, Unkris juga menghadirkan Ketua Umum Partai PAN Zulkifly Hasan, dan Ketua DPP Partai Demokrat Prof. Syarif Hasan, di mana kedua tokoh tersebut merupakan alumni Unkris.

“Hari ini menutup rangkaian dies natalis ke-71 Unkris, kami menghadirkan Dr Ir Hasto Kristiyanto MM, dosen Universitas Pertahanan yang juga Sekjen Partai PDIP yang menyampaikan orasi ilmiah tentang biopolitik dalam bingkai persatuan bangsa,” tegas Prof. Gayus.

Baca juga: Dies Natalis Ke-47, UNS Beri Penghargaan kepada Direktur Pelindo

Teori geopolitik Soekarno

Dalam pemaparannya, Hasto Kristiyanto menyampaikan, Unkris merupakan perguruan tinggi yang telah melewati perjalanan sangat panjang dalam mewujudkan politik pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Sesuai gerak makna dalam sejarahnya, Krisnadwipayana diambil dari nama seorang Begawan yang berhasil mendidik keluarga Bharata menjadi satria Pinandita yaitu insan Illahi yang berwatak baik, berbudi luhur, cerdas, tekun, terampil, dan memiliki jiwa pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negara,” jelas Hasto.

Ia juga memuji deretan prestasi mahasiswa Unkris yang sangat membanggakan. Sekalipun berada di tengah pandemi, Unkris berhasil mencetak prestasi dalam bidang sains, kewirausahaan hingga olah raga.

Menurut Hasto, penataan kampus dan universitas di Indonesia saat ini penting untuk dilakukan demi memastikan tanah air maju dan menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa.

“Jadi, Unkris misalnya, memiliki kekuatan dalam hukum dan ekonomi. Maka bagaimana membangun kekuatan nasional Indonesia berdasarkan dua aspek ini, sehingga komoditas strategis seperti CPO, karet, kopi, dan lain-lain, benar-benar menjadi national power karena ditopang oleh para ahli hukum internasional yang dihasilkan Unkris,” kata Hasto.

Dalam orasinya berjudul “Dinamika Geopolitik Global dan Kepentingan Nasional Indonesia: Perspektif Teori Geopolitik Soekarno”, Hasto menyampaikan teori geopolitik Soekarno yang pada dasarnya berbicara tentang bagaimana membangun kepemimpinan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan, agar dapat menjadi aktor penting di dalam konstelasi geopolitik.

Teori geopolitik Soekarno menempatkan pentingnya penggunaan instrument of national power yang mencakup: demografi, teritorial, sumber daya alam, politik, militer, koeksistensi damai, dan iptek.

Sebelumnya, dalam kata sambutannya, Rektor Unkris Ayub Muktiono menyampaikan, dies natalis ke-71 Unkris merupakan momen penting untuk merefleksikan diri dalam rangka menuju kampus unggulan tahun 2025.

“Momen ini kita jadikan sebagai refleksi diri untuk melihat kembali segala kerja yang telah dan akan kita lakukan untuk kemajuan kampus ini,” katanya.

Baca juga: Dies Natalis Ke-56, Ukrida Gelar Patnership Award 2023

Rektor mengajak semua pihak terutama sivitas akademika berkolaborasi dengan alumni untuk bekerja lebih keras lagi guna mengembalikan kejayaan Unkris. “Peran alumni sangat penting untuk membuat kampus ini makin dikenal oleh publik,” pungkasnya.

Turut hadir dalam orasi ilmiah tersebut Pengawas Yayasan Unkris Irjen Pol (Purn) Ali Djohardi Jauhari, Ketua Yayasan Unkris Amir Karyatin dan jajarannya, para Dekan, Kaprodi, Kabag, Kasubag, dosen, dan pengurus DPM maupun BEM Unkris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com