Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Kapal PPNS yang Ramah Lingkungan Gunakan Material Ini

Kompas.com - 01/04/2023, 08:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) terus membuat inovasi menarik. Salah satunya berhasil membangun kapal kayu berteknologi modern seperti Kapal Pencalang Putra Sunan Drajat.

Tak hanya itu saja, PPNS juga berinovasi kapal yang ramah lingkungan. Yakni menggunakan material plastik high density polyethylene (HDPE) yang bisa didaur ulang.

Dipilihnya HDPE karena merupakan polimer plastik dengan sifat fleksibel yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi.

Pengembangan kapal HDPE di PPNS dilakukan oleh I Putu Artha Wibawa, dosen Teknik Konstruksi Kapal PPNS yang juga ketua tim proyek pembangunan Kapal Pencalang Putra Sunan Drajat.

Baca juga: Mahasiswa PPNS Inovasi Kapal Pencalang yang Dilengkapi Teknologi Modern

Alasan gunakan HDPE

Menurut Putu Arta, kapal ikan berbahan HDPE bernama "Si Kumbang" ini telah diresmikan bersamaan dengan peluncuran Kapal Pencalang Putra Sunan Drajat beberapa waktu lalu.

Ternyata, kapal tersebut mampu melaju cepat dan bermanuver lincah di laut saat diuji coba.

Adapun ide pembuatan kapal ikan dengan material HDPE ini berawal dari ketersediaan material kayu berkualitas untuk membuat kapal-kapal nelayan yang semakin sulit didapatkan saat ini.

Sementara itu, penggunaan material seperti fiberglass reinforced plastic (FRP) yang selama ini kerap digunakan pada kapal-kapal nelayan berdampak pada persoalan lingkungan.

"Material HDPE lebih ramah lingkungan karena bisa didaur ulang," ujar Putu Arta seperti dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Selasa (28/3/2023).

Ia juga menjelaskan mengenai kelebihan material HDPE yakni sifatnya yang ringan dan awet. Kapal dengan material HDPE memiliki waktu pakai yang lebih lama dibandingkan dengan penggunaan material fiber.

"Masa pakai material HDPE pada kapal ini bisa lebih lama dibandingkan dengan kapal yang terbuat dari fiber dan juga lebih ramah lingkungan, karena memang merupakan jenis plastik yang bisa didaur ulang," jelas dia.

Baca juga: PPNS Inovasi PLTS Apung di Embung, Jadi Wisata Edukasi Teknologi

Putu Arta menambahkan, kapal Si Kumbang dirancang dengan berbasis rigid buoyant boat (RBB) yang biasanya banyak digunakan pada jenis-jenis kapal-kapal patroli.

Jenis kapal RBB ini lebih terjamin stabilitas dan keamanan kapal. RBB juga memungkinkan kapal untuk bisa bermanuver lebih leluasa.

Sedang pemanfaatan konsep RBB pada kapal ikan yakni sebagai modifikasi dari konsep kapal ikan dengan cadik yang selama ini banyak dijumpai pada kapal-kapal ikan di berbagai daerah di Indonesia.

Hanya saja, proses pembuatan kapal Si Kumbang sedikit berbeda, yakni pada teknik pengelasan yang digunakan.

Adapun proses pengelasan pada material HDPE ini menggunakan metode hot gas welding dan sambungan yang digunakan yaitu single V groove. Proses pengelasan ini menggunakan variabel suhu yang sudah ditentukan.

Kapal HDPE belum banyak di Indonesia

Tujuan lain inovasi kapal HDPE ini yaitu untuk memperkenalkan pada masyarakat, khususnya nelayan dan galangan kapal kecil yang memang masih belum banyak digunakan di Indonesia.

"Kalau di luar negeri sebenarnya sudah cukup banyak. Akan tetapi, di Indonesia masih sedikit karena memang biaya produksinya yang bisa mencapai dua kali lipat dari biaya pembuatan kapal fiberglass," terangnya.

Untuk spesifikasi kapal HDPE Si Kumbang yang dibuat selama 2 bulan ialah:

1. Panjang total 7 meter

2. Lebar 1,5 meter

3. Tinggi 0,45 meter

Baca juga: PPNS Inovasi Kapal Plastik Hemat Bahan Bakar

Sedang proses pembangunan dilakukan di Bengkel Nonmetal PPNS dengan melibatkan tim peneliti dosen dan mahasiswa serta 2 mitra industri galangan kapal yaitu PT Samudra Sinar Abadi dan PT Fiberboat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com