Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2023, 16:12 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah mulai gencar sosialisasi kendaraan listrik. Tentu hal ini agar masyarakat beralih pada kendaraan ramah lingkungan.

Terkait hal itu, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) siap dan mendukung kemandirian industri transportasi listrik di Indonesia.

Hal itu terlihat dengan adanya kolaborasi dengan PT Great Asia Link (GRAIN). PENS bahkan siap memproduksi mobil listrik untuk logistik yang low cost dan ramah lingkungan melalui pengembangan teaching factory (Tefa) GRAIN.

Adapun kolaborasi itu ditandai dengan adanya MoU antara PENS dan GRAIN, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Aplikasi Karya Mahasiswa PENS Dukung Industri Fesyen

Dalam MoU tersebut, kedua belah pihak bersepakat untuk melakukan pengembangan terkait dengan penelitian motor listrik (electrical vehicle) dan kolaborasi pengembangan mobil listrik untuk logistik.

Adapun kerja sama dan kolaborasi ini akan dilaksanakan setidaknya dalam 5 tahun ke depan.

Menurut Ketua Tim Pengembangan Mobil Listrik PENS, Era Purwanto, kini sudah ada permintaan pasar sekitar 3.000 unit mobil listrik untuk logistik di Indonesia. Untuk itulah, diperlukan kerja sama dan persiapan-persiapan yang matang.

"Dari PENS sudah siap dan ke depan kami juga telah merencanakan untuk plotting mahasiswa di teaching factory GRAIN selama 6 bulan hingga 1 tahun untuk melakukan riset dan pengembangan di lokasi. Jadi sudah embedded semuanya," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Diksi Kemendikbud Ristek, Kamis (30/3/2023).

Dijelaskan, pengembangkan mobil listrik untuk logistik merupakan mobil listrik dengan empat roda. Mobil tersebut akan digunakan di daerah-daerah "susah bensin" yang relatif sulit dijangkau.

Baca juga: Ini 4 Cara agar Lulusan Vokasi Bisa Dapat Kerja

"Mobil ini nantinya akan dikembangkan secara masif, salah satunya menggunakan daya listrik dari solar cell," jelas Era.

Sementara Direktur Utama GRAIN, Ferry A. Sangeroki mengatakan, pihaknya kini telah melakukan produksi mobil listrik.

Namun, natinya akan ada upaya peningkatan kapasitas, baik secara kualitas maupun kuantitas untuk produk mobil listrik. Untuk itulah, pihaknya kemudian mencoba bekerja sama dengan PENS.

Dipilihnya PENS karena masa adaptasinya nol. "Jadi, begitu gabung di industri mereka bisa tune in dengan tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan. Beberapa alumni yang bergabung di perusahaan kami sangat terampil dan cakap," ungkap Ferry.

Ternyata, kerja sama dalam pengembangan mobil listrik untuk logistik ini bukan hal baru bagi GRAIN. Sebelumnya, pihaknya juga sudah beberapa kali bermitra dengan PENS.

"Dan saat ini kami ingin melakukan peningkatan kerja sama. Jika sebelumnya kami hanya mengirimkan mobilnya ke PENS untuk dipelajari sistemnya dan dikembangkan, setelah ini kami akan membuat teaching factory," imbuh Ferry.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com