Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Syahril Aditya, Lulus Fakultas Teknik UI dengan IPK 4

Kompas.com - 23/03/2023, 08:10 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Syahril Aditya Ginanjar berhasil meraih predrikat Summa Cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif sempurna atau IPK 4 dari Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), pekan lalu.

Syahril menyelesaikan penelitian tentang efisiensi energi untuk mengurangi emisi karbon.

Ia bercerita, selama berkuliah Profesi Insinyur di UI, ia harus melalui proses yang sangat ketat.

Para dosen dan pembimbing tidak hanya memberikan ilmu dalam bentuk materi kuliah, tetapi juga praktik langsung.

Meski begitu, ia mengakui bahwa UI memberikannya kesempatan untuk memiliki jaringan yang luas, baik dengan industri, pemerintah, institusi riset atau pendidikan lain, bisnis, serta masyarakat.

Baca juga: Cerita Suami Istri Lulus Doktoral UI, Termotivasi Anak yang Lulus Lebih Dulu

Syahril menuturkan, ia menjalani masa perkuliahan saat pandemi Covid-19, sehingga harus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku di UI, termasuk mengikuti perkuliahan secara daring.

Fasilitas dan sistem pembelajaran sangat mendukung, seperti tersedianya aplikasi pembelajaran yang dapat diakses secara online, proses registrasi yang ketat namun user-friendly, sehingga mudah diakses dan digunakan.

“Saya bangga bisa kuliah di UI, bangga menjadi almamater UI. Harapan saya, semoga UI tetap menjadi kampus nomor 1 pilihan para calon mahasiswa di semua jenjang. Terus maju untuk UI yang menjunjung tinggi Veritas, Probitas, Iustitia!” ujar Syahril dalam keterangan resmi UI.

Melalui penelitian berjudul “Meningkatkan Efisiensi Energi melalui Dieselisasi Driver Engine Pompa Sungai Rokan PT Kilang Pertamina Internasional–Dumai dengan Suplai Listrik 20 kV”, Syahril menginisiasi sistem driver baru untuk meningkatkan efisiensi energi.

Penelitiannya ini menunjukkan bahwa efisiensi yang berhasil dilakukan setara dengan nilai nominal Rp 31.941.504.000 per tahun atau total Rp 766.596.096.000 selama 24 tahun dari usia proyek yang direncanakan.

Baca juga: Ratusan Awardee LPDP Tidak Kembali, Staf Khusus Presiden: Kacang Lupa Kulitnya

Menurutnya, keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari sokongan para dosen di Program Profesi Insinyur FTUI.

Ia mengatakan, program pendidikan yang ditempuhnya di UI sangat mendukung pekerjaannya di bidang keinsinyuran pada sektor energi.

“Saya mengambil Profesi Insinyur di UI karena saya tahu dosen, para staff pendidikan dan administrasi, sistem pendidikan, maupun fasilitas di UI memiliki kualitas yang luar biasa baiknya. Program Profesi Insinyur di UI juga dikelola dengan sangat profesional,” kata Syahril.

Saat ini, Syahril bekerja sebagai Project Engineer di PT Pertamina (Persero) dengan penugasan di Sub Holding Refining & Petrochemical–PT Kilang Pertamina Internasional–Unit 2 Dumai.

Ia juga menjabat sebagai Sekretaris di Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Dumai.

Selain kesibukan ini, Syahril juga membentuk start up bernama SCI Renewables yang bergerak di bidang energi baru dan terbarukan.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Korsel 2023: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 17,5 Juta Per Bulan

Setelah menempuh pendidikan di UI, ke depannya Syahril ingin berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang energy expert, baik sebagai CEO perusahaan, maupun pimpinan tinggi di tempat kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com