Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Asal Papua Ini Rela Tempuh Ribuan Kilometer Demi Kuliah di Itera

Kompas.com - 12/02/2023, 21:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Meski harus berpisah dengan sanak saudara berjarak ribuan kilometer, tetapi tak menyurutkan semangat para mahasiswa asal Papua untuk kuliah di Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Para mahasiswa asal Provinsi Papua itu ikut program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Harapannya, mahasiswa itu nanti bisa ikut membantu dalam pembangunan di Provinsi Papua berbekal ilmu dari Itera.

Salah satu mahasiswa Itera yang berasal dari Papua adalah Sandhy D Sawaki yang kini menempuh pendidikan di Program Studi Teknik Geofisika.

Baca juga: Yuk Kenal Lebih Dekat Prodi Sains Atmosfir dan Keplanetan di Itera

Pemuda yang akrab disapa Sandi itu, berasal dari Kota Sorong, Papua Barat. Kota yang berjarak sekitar 3.404 Km dari Provinsi Lampung.

Selain aktif menjalani kuliah, Sandi yang juga bergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (Ikmapal), mengaku rela berpisah dengan keluarga, untuk bisa merajut mimpinya menjadi seorang geofisikawan muda.

Tidak hanya itu, Sandi juga berkeinginan dapat bekerja di BUMN Pertamina yang ada di Papua, selepas menyandang gelar sarjana.

"Saya tertarik melanjutkan kuliah di Teknik Geofisika karena sebelum saya lulus SMK saya sudah pernah magang di perusahaan Pertamina yang ada di Papua, dan itu yang mendorong saya untuk tetap kuliah," ujar Sandi dikutip dari laman Itera, Jumat (10/2/2023).

Walaupun baru pertama kali ke Lampung, dia mengaku tidak kesulitan dalam beradaptasi dengan suasana baru di Bumi Ruwa Jurai. Meskipun corak budaya seperti bahasa dan kebiasaan dinilainya berbeda antara di Lampung dan Papua.

"Puji Tuhan saya bisa beradaptasi dengan mudah di Itera ini, dengan teman-teman dari berbagai daerah," tutur Sandi.

Baca juga: Dosen Itera Inovasi Teh Alami dari Rambut Jagung, Ini Cara Buatnya

Ingin bangun apotek sendiri di Papua

Mahasiswa asal Papua lain, Rahmatul Fitri Nurlete, yang sama-sama berasal dari Sorong, Papua Barat memilih menempuh pendidikan sebagai mahasiswa Program Studi Farmasi, prodi yang paling diminati di Itera.

"Saya ingin bisa membuka apotek sendiri di kampung halaman saya setelah lulus, meskipun kuliahnya harus jauh dari rumah," kata dia.

Dorongan dan doa orang tua juga membuat Fitri semakin berani kuliah di perantauan. Meskipun dia harus rela menahan rindu, karena tidak dapat setiap saat bertemu langsung dengan keluarganya.

"Kalau kangen orang tua biasanya komunikasi via telepon, dan di Asrama Itera juga saya seperti punya keluarga baru," imbuh Fitri.

Pembina Program Beasiswa Adik Itera, Lisdiana, S.Pd.SD., M.Pd., mengatakan saat ini ada enam mahasiswa dari dua angkatan 2021 dan 2022, yang terdata sebagai mahasiswa penerima beasiswa Adik.

Program beasiswa tersebut menjadi kesempatan putra dan putri asal Papua, serta daerah tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia, untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri, termasuk di Itera.

Baca juga: Mahasiswa Itera Berhasil Ciptakan Teleskop, Bisa Amati Objek yang Jauh

Ia berharap, para penerima beasiswa Adik di Itera dapat sungguh-sungguh dalam belajar. Sehingga setelah selesai mengenyam pendidikan di Itera, mereka dapat membangun daerahnya masing-masing.

"Mahasiswa penerima beasiswa Adik harus giat kuliah, sehingga bisa membanggakan keluarga, agama, bangsa dan negara serta membangun daerahnya kelak, seperti yang diharapkan Kemendikbud Ristek," harap Lisdiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com