Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Itera Berhasil Ciptakan Teleskop, Bisa Amati Objek yang Jauh

Kompas.com - 17/01/2023, 12:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Menjadi mahasiswa harus bisa membuat inovasi, apalagi dari jurusan teknik. Seperti halnya beberapa mahasiswa Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP) Jurusan Sains Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Mahasiswa Itera itu membuat inovasi dengan proyek pembuatan teleskop reflektor DIY (do it yourself). Mereka mendapat bimbingan dari dosen dan tim dari Pusat Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) dan Pusat Meteorologi Klimatologi Geofisika (MKG) Itera.

Adapun pembuatan teleskop itu bagian dari mata kuliah Optik Astronomi. Jadi, mahasiswa diberikan pemahaman dan langsung praktikum. Selain itu, mahasiswa juga dapat pengalaman baru dalam membuat teleskop.

Sedangkan bahan-bahan yang dipergunakan untuk membuat teleskop reflektor DIY ialah mudah didapatkan. Seluruh komponen utama teleskop dicetak menggunakan printer 3D lalu dirangkai dengan batang besi dan aluminium.

Baca juga: Mahasiswa Itera Inovasi Sistem Sepeda Wisata Berbasis IoT

Menurut dosen pembimbing, Alka Budi Wahidin, hanya komponen cermin primer dan cermin sekunder saja yang harus dibeli dari luar negeri, mengingat di Indonesia belum ada yang memproduksinya.

Meski harus impor, komponen cermin primer dan cermin sekunder relatif mudah didapatkan dan hanya menunggu sekitar satu bulan sampai komponen tersebut sampai di Itera.

Sudah diuji dan bisa mengamati objek yang jauh

Dosen lainnya, Hendra Agus Prastyo menjelaskan teleskop reflektor yang dibuat menggunakan cermin primer dengan diameter 114 cm dan panjang fokus 900 mm.

Desain teleskop reflektornya menggunakan desain berjenis Newtonian. Tentunya, teleskop ini sudah diuji dan bisa digunakan untuk mengamati objek-objek yang jauh.

"Pembuatan teleskop reflektor ini merupakan kerja sama antara dosen pengampu, mahasiswa, serta OAIL-MKG. Proyek ini harus dikembangkan agar bangsa kita mampu memproduksi teleskop sendiri," ujar Hendra dikutip dari laman Itera, Senin (16/1/2023).

Sementara salah satu mahasiswa Prodi SAP, Ahmad Romadhon yang terlibat dalam proyek pembuatan teleskop mengatakan, pembuatan teleskop ini menjadi pengalaman berharga bagi dirinya.

Teleskop yang diberi nama Optik Astronomi Teleskop 2022 (OAT22) tersebut dikerjakan selama dua bulan. Yakni mereka harus mengumpulkan bahan, mencetak dengan teknologi 3D printer, hingga menginstal.

Namun, saat mencari komponen utama seperti cermin khusus untuk teleskop berdiameter 114 mm itu mereka juga mengalami kesulitan. Untuk itu mereka harus beli dari luar negeri melalui online shop.

Baca juga: Dosen Itera Inovasi Alat Semprot Pestisida Otomatis

Kendati demikian, Ahmad mengaku senang dapat merasakan pengalaman baru, dan mendapatkan ilmu praktik secara langsung membuat teleskop.

Karena selama ini kebanyakan teleskop masih diproduksi di luar negeri.

"Membuat teleskop dapat membantu kita belajar tentang mekanisme optik dan teknologi serta memberikan kesempatan untuk mengamati dunia luar dengan jelas dan detail yang luar biasa," tandas Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com