Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kesalahan yang Membuat Gagal Daftar SNBP dan SNBT 2023

Kompas.com - 10/01/2023, 11:29 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

Adapun tingkatan prestasi yang diperbolehkan adalah prestasi tingkat regional, provinsi, nasional, dan internasional.

Jika siswa memiliki prestasi lomba yang perlombaannya diselenggarakan oleh PTN yang dipilih siswa, ada baiknya dilampirkan untuk penilaian tambahan.

Baca juga: Alumnus UMM Kerja di RS Kuwait, Berharap Ilmu dan Pengalaman Bisa Diterapkan di Indonesia

6. Memilih PTN bukan prodi

Sekolah harus menjamin setiap siswa untuk memilih program studi (prodi) atau jurusan kuliah yang tepat sesuai kemampuannya.

Jika siswa asal pilih PTN hanya karena terkenal, maka bisa saja ke depan siswa tidak menuntaskan perkuliahan.

Jadi, Bekti meminta siswa memilih jurusan yang sesuai minat dan bakat. “Makanya penting ditekankan kepada anak tersebut untuk memilih prodi yang tepat, bukan memilih PTN. Kalau orangtua memang sering menekankan PTN kepada anaknya, karena mungkin dulu tidak tercapai keinginannya untuk kuliah di kampus tersebut,” tegas Bekti.

7. Foto yang tidak sesuai

Khusus SNBT 2023, ada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Biasanya, peserta akan mencetak kartu peserta yang ada foto peserta.

Saat ujian, pengawas akan melihat ketidakcocokan antara peserta dengan foto di kartu ujian. Jika tidak sesuai, maka pengawas berhak mengusir dan mencatat di aplikasi khusus.

Karena itu, Bekti meminta peserta mengunggah foto 3 bulan terakhir saat pendaftaran UTBK-SNBT tak bisa sembarangan.

"Maka saat mengunggah foto adalah pas foto terbaru, minimal tiga bulan terakhir," ujar Bekti.

Pihaknya ingin memastikan yang datang adalah orang yang terdaftar. Hal itu mesti dibuktikan dengan foto pada kartu ujian.

"Sekali lagi kenapa ini jadi perhatian karena tahun kemarin ada yang pasang foto pas SMP itu kan artinya foto tiga tahun lalu," tutur dia.

Baca juga: Melon Mirip Apel Ini Hasil Inovasi Peneliti UGM

Bekti menyebut pada kasus tersebut, pengawas akhirnya menolak yang bersangkutan masuk ruang ujian. Sebab, foto di kartu ujian sudah tidak mirip dengan peserta yang hadir walaupun orang yang sama.

"Saat yang datang beda ditolak pengawas, ya pengawas enggak salah dong. Artinya memang ini perlu diperhatikan. Memang kalau diperhatikan betul-betul tentu akhirnya diakui itu orang yang sama, cuma ini kan akan mempersulit dan memakan waktu," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com