Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Kesalahan yang Membuat Gagal Daftar SNBP dan SNBT 2023

KOMPAS.com - Siswa yang mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) harus berhati-hati agar tidak gagal di Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Gagal mendaftar SNBP atau dulu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) serta SNBT atau dulu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), bisa saja karena kesalahan kecil yang dibuat siswa.

Sekretaris Eksekutif SNPMB 2023, Bekti Cahyo Hidayanto, pada Sosialisasi SNPMB PTN 2023 di Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu menjelaskan apa saja kesalahan kecil yang membuat siswa gagal mendaftar SNBP maupun SNBT 2023.

"Untuk diperhatikan, sebelum mendaftar seleksi PTN, ada beberapa yang perlu kehati-hatian agar proses pendaftaran lancar," kata Bekti.

Apa saja kesalahan kecil yang bisa menghambat pendaftaran SNBP dan SNBT 2023?

1. Salah entri data sekolah

Kesalahan kecil yang bisa berdampak besar, saat sekolah salah memasukkan atau entri data ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Bekti meminta agar semua sekolah untuk mengecek data sekolah di Dapodik.

Ia mengatakan, dari analisa yang dilakukan ada banyak sekolah yang tidak memiliki personalia khusus melakukan tugas pengentrian data sekolah di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Banyak sekolah yang meminta tenaga sukarela dalam melakukan pengentrian data sekolah, sehingga sering terjadi kesalahan entri data.

"Seharusnya, ada petugas khusus, diberikan penugasan dengan Surat Keputusan (SK) khusus dalam melakukan hal tersebut agar dapat terlaksana dengan baik dan benar," kata dia.

Kesalahan pengentrian data, seringkali masalah tanggal dan tahun saat siswa memulai SMA. Apabila data bulan dan tahun salah, sistem SNPMB akan menilai jika siswa tersebut masuk dalam gap year, sehingga tidak bisa lagi masuk jalur SNBP.

"Nanti di sistem kami, anak ini sudah gap year. Tentu tidak bisa masuk SNBP. Itu banyak kemarin seperti itu," tambah Bekti.

2. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) salah

NISN merupakan syarat wajib siswa mendaftar SNBP. Kadangkala sekolah masih salah menginput NISN.

Bekti mengatakan, 1 siswa 1 NISN. Apabila ternyata NISN dimiliki lebih dari satu orang, siswa itu tidak bisa mengikuti SNBP, SNBT, bahkan jalur mandiri.

Oleh karena itu, Bekti menekankan agar sekolah untuk mulai mengecek NISN setiap siswa.

3. Jangan membuat rapor baru

Bekti mengingatkan sekolah tidak mengkatrol bahkan membuat rapor baru buat siswa.

“Mestinya rapor semester satu sampai semester empat kan sudah ada, yang belum ada kan nilai rapor yang semester lima, baru ada nanti Desember. Jadi, bapak itu jangan membuat rapor khusus untuk SNBP,” ungkap Bekti.

Ia mengatakan, jika masih ada sekolah yang berusaha membuat rapor baru, hal itu akan ketahuan.

Guru dan kepala sekolah ditegaskan untuk tidak membuat nilai palsu anak didik calon PTN yang ingin masuk jalur SNBP.

Seleksi SNBP di PTN juga tidak pernah membandingkan nilai rapor siswa dari satu sekolah ke sekolah lain. Hal ini tidak akan dibandingkan. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan dengan tegas supaya sekolah tidak menaikkan nilai rapor siswa.

4. Terlalu mepet saat mendaftar

Bekti mengingatkan, jangan mendaftar SNBP terlalu mepet. Termasuk registrasi akun SNPMB dan mengisi PDSS. Kalau bisa, data dimasukkan paling lambat seminggu sebelum ditutup.

5. Sertifikat prestasi

Ketentuan dalam SNBP, bisa melampirkan prestasi akademik dan non akademik.

Prestasi non akademik sendiri dibatasi hanya tiga saja. Oleh karena itu, jika ada siswa yang memiliki lebih dari tiga prestasi, silakan mengunggah prestasi yang relevan dan ada kaitannya dengan jurusan yang dipilih sekalipun prestasi tersebut bukan yang tertinggi yang dia peroleh.

"Misalnya anak ini memilih jurusan Komputer, tapi prestasinya juara dunia piano, itu kurang cocok dengan jurusan meski juara dunia. Kalau anak ini punya prestasi Olimpiade komputer walau cuma tingkat regional, ya inilah yang dilampirkan," kata Bekti.

Bekti mengingatkan supaya tidak memilih prestasi tertinggi, tetapi tidak ada kaitannya sama sekali dengan jurusan yang dipilih.

Adapun tingkatan prestasi yang diperbolehkan adalah prestasi tingkat regional, provinsi, nasional, dan internasional.

Jika siswa memiliki prestasi lomba yang perlombaannya diselenggarakan oleh PTN yang dipilih siswa, ada baiknya dilampirkan untuk penilaian tambahan.

6. Memilih PTN bukan prodi

Sekolah harus menjamin setiap siswa untuk memilih program studi (prodi) atau jurusan kuliah yang tepat sesuai kemampuannya.

Jika siswa asal pilih PTN hanya karena terkenal, maka bisa saja ke depan siswa tidak menuntaskan perkuliahan.

Jadi, Bekti meminta siswa memilih jurusan yang sesuai minat dan bakat. “Makanya penting ditekankan kepada anak tersebut untuk memilih prodi yang tepat, bukan memilih PTN. Kalau orangtua memang sering menekankan PTN kepada anaknya, karena mungkin dulu tidak tercapai keinginannya untuk kuliah di kampus tersebut,” tegas Bekti.

7. Foto yang tidak sesuai

Khusus SNBT 2023, ada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Biasanya, peserta akan mencetak kartu peserta yang ada foto peserta.

Saat ujian, pengawas akan melihat ketidakcocokan antara peserta dengan foto di kartu ujian. Jika tidak sesuai, maka pengawas berhak mengusir dan mencatat di aplikasi khusus.

Karena itu, Bekti meminta peserta mengunggah foto 3 bulan terakhir saat pendaftaran UTBK-SNBT tak bisa sembarangan.

"Maka saat mengunggah foto adalah pas foto terbaru, minimal tiga bulan terakhir," ujar Bekti.

Pihaknya ingin memastikan yang datang adalah orang yang terdaftar. Hal itu mesti dibuktikan dengan foto pada kartu ujian.

"Sekali lagi kenapa ini jadi perhatian karena tahun kemarin ada yang pasang foto pas SMP itu kan artinya foto tiga tahun lalu," tutur dia.

Bekti menyebut pada kasus tersebut, pengawas akhirnya menolak yang bersangkutan masuk ruang ujian. Sebab, foto di kartu ujian sudah tidak mirip dengan peserta yang hadir walaupun orang yang sama.

"Saat yang datang beda ditolak pengawas, ya pengawas enggak salah dong. Artinya memang ini perlu diperhatikan. Memang kalau diperhatikan betul-betul tentu akhirnya diakui itu orang yang sama, cuma ini kan akan mempersulit dan memakan waktu," tutur dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/01/10/112900371/7-kesalahan-yang-membuat-gagal-daftar-snbp-dan-snbt-2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke