Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah 4, Kini Unesa Punya 83 Guru Besar

Kompas.com - 24/12/2022, 17:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengukuhkan empat guru besar baru.

Pengukuhan itu dilakukan saat Rapat Terbuka Senat Akademik Unesa di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya, pada Jumat (23/12/2022).

Baca juga: 3 Sekolah Terbaik di Bandung dan Profil Singkatnya

Adapun guru besar yang dikukuhkan, yakni:

  • Prof. Waspodo Tjipto Subroto sebagai Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan.
  • Prof. Nadi Suprapto sebagai Guru Besar bidang Pendidikan Fisika.
  • Prof. Mahanani Tri Asri sebagai Guru Besar Ilmu Mikrobiologi.
  • Prof. Anang Kistyanto sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Karir.

Rektor Unesa, Prof. Nurhasan mengatakan, Unesa sudah mengukuhkan sebanyak delapan guru besar di tahun ini.

Ini, kata dia, merupakan buah dari kerja sama semua pihak dalam mendorong para doktor untuk meraih profesor lewat program percepatan guru besar.

Prof. Nurhasan sendiri telah memfasilitasi para dosen dengan menyiapkan anggaran, tim pendamping dan treatment khusus.

"Tahun ini, Unesa sudah mengukuhkan 8 guru besar di berbagai bidang. Total guru besar mencapai 83 orang dan tahun depan targetnya bisa mengukuhkan sekitar belasan guru besar baru," ucap dia dalam keterangannya dikutip dari laman Unesa, Sabtu (24/12/2022).

Harusnya, sambung dia, masih ada lima orang lagi yang dikukuhkan sebagai guru besar di tahun ini.

Namun kemungkinan surat keputusannya turun dalam waktu dekat.

Menurut dia, guru besar memiliki peran penting dalam kemajuan perguruan tinggi. Mereka merupakan ujung tombak inovasi.

Baca juga: Mahasiswa UGM Dapat Beasiswa Moonton Games, asalkan Punya IPK 3,20

Dia berharap, keempat guru besar tersebut mampu mengambil peran penting dalam memajukan Unesa PTN-BH dan aktif dalam pembangunan nasional.

Kendati memiliki jabatan akademik yang tinggi, guru besar harus terus berkarya dan menjadi produsen ilmu pengetahuan dan tauladan dalam kepribadian.

"Guru besar baru membawa spirit baru dalam melahirkan karya yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara," ujar pria yang akrab disapa Cak Hasan ini.

Cak Hasan menegaskan, gelar guru besar bukan untuk gagah-gagahan, tetapi sebuah penanda bahwa pemegangnya adalah orang terhormat, terdidik, profesional yang berdedikasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan masyarakat.

Baca juga: Alumnus UNS Ini Sukses Berbisnis dan Punya 2,9 Juta Follower di TikTok

"Masyarakat luas menanti peran dan kontribusi Saudara, sebab di balik gelar guru besar ada ilmu, perjuangan, kerja keras, dedikasi dan tanggung jawab moral untuk bangsa dan negara. Lebih penting lagi, di balik gelar profesor ada kearifan," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com