Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan “Eurasia International Course” FIS UNJ Melihat Multikultural dari Sisi Sains

Kompas.com - 22/12/2022, 15:44 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Baca juga: Ajak Milenial Rawat Idealisme, Bupati Kediri Gelar Seminar Kebangsaan

KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) menyelenggarakan pertemuan terakhir sekaligus menutup The Eurasia International Course tahun pelajaran 2022/2023 secara hibrid pada Kamis, 22 Desember 2022.

Kegiatan yang dilaksanaka melalui Zoom dan Live Streaming Youtube FIS UNJ Official, serta luring Kampus A UNJ, Jakarta ini merupakan program kerja sama The Eurasia Foundation (from Asia) untuk program International Guest Lecturer Series.

Pertemuan ke-tujuh belas kali ini diikuti 42 mahasiswa yang hadir luring dan 42 mahasiswa hadir daring, dosen serta masyarakat umum. Pertemuan ini menjadi pertemuan terakhir yang ditutup dengan membahas multikulturalisme dari sisi berbeda dibandingkan pertemuan sebelumnya.

Multikulturalisme pada pertemuan ini dibahas dari sisi keilmuwan alam oleh narasumber dari Institut Teknologi Bandung secara luring, yaitu Prof. Yudi Darma.

Sains dan teknologi dalam masyarakat multikultural

Materi yang disampaikan Prof. Yudi Darma berkaitan dengan topik “Sciences and Technology in a Multicultural Society". Melalui pemaparan luring-nya, Prof. Yudi Darma memberikan pemahaman baru bagaimana peran multikulturalisme dalam perkembangan teknologi. 

"Perkembangan dan perubahan teknologi saat ini, merubah kebiasaan dan perilaku masyarakat pada masa sekarang," papar Prof. Yudi.

Perkembangan teknologi yang terjadi tidak hanya memberikan dampak yang positif bagi kehidupan namun juga memberikan dampak negatif seperti sampah teknologi. Dampak negatif ini dapat diselesaikan dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak.

Perspektif multikultur dalam hal ini memegang peranan penting dalam mewujudkan kolaborasi tersebut.

Pada kesempatan ini, Prof. Yudi Darma juga menyampaikan, bentuk kolaborasi tersebut dapat dilaksanakan baik di level nasional maupun internasional.

Pada level internasional, kolaborasi tersebut dapat berupa diplomasi sains yang merupakan kolaborasi relasi politik dan sains untuk mengatasi masalah bersama yang dihadapi umat manusia abad ke-21.

Baca juga: Kanopi FEB UI Gelar The 20th Economic International Seminar

Terdapat tiga taksonomi dalam diplomasi sains. Pertama, upaya untuk menginformasikan tujuan kebijakan luar negeri dengan saran ilmiah yang disebut sebagai science in diplomacy. Kedua adalah upaya untuk memfasilitasi kerjasama sains international atau disebut diplomacy for science.

Terakhir yaitu menggunakan kerjasama sains untuk meningkatkan hubungan antarnegara yang disebut sebagai science for diplomacy.

Penutupan Eurasia International Course 2022

Setelah pemaparan dan diskusi bersama Prof. Yudi, pertemuan kali ini dilanjutkan dengan upacara penutupan rangkaian Eurasia International Course 2022.

Upacara penutupan ini terdiri dari empat agenda inti yang dimulai dengan laporan kegiatan Kordinator pelaksana, sambutan sekaligus pidato penutup Wakil Dekan I FIS UNJ, tanggapan Advisor Eurasia Foundation Indonesia, dilanjutkan pembagian sertifikat bagi seluruh peserta, dan foto bersama.

Rakhmat Hidayat selaku Kordinator Pelaksana mengatakan, perkuliahan ini secara keseluruhan sudah berjalan sesuai dengan rencana. Rakhmat juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang setia mendukung perkuliahan dari persiapan awal hingga akhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com