Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2022, 14:33 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu wisudawan Strata Satu (S1) International Business Law (IBL) Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul), I Made Widi Yudiatmika, menjawab keraguan orang-orang yang skeptis dengan program studi (prodi) baru.

Made menilai, masih banyak orang yang meragukan kredibilitas prodi baru. Lulusan perdana prodi baru bahkan dianggap sebagai "kelinci percobaan". Selain itu, lulusan prodi baru juga menemui berbagai skeptisme di lapangan kerja.

“Rasanya nano-nano sih,” katanya menjelang acara pelepasan lulusan angkatan perdana dari dua prodi, yaitu IBL dan Business Economics.

Menurutnya, upaya pengenalan mahasiswa Prasmul kepada industri berbuah manis karena banyak lulusan yang diterima bekerja di perusahaan ternama.

“Begitu lulus ternyata banyak juga dari kami yang masuk reputable company. So, bangga juga jadi angkatan S1 IBL perdana,” ujarnya.

Dia mengatakan, para dosen tidak membiarkan mahasiswa berkecil hati. Bahkan, mereka akan menyemangati para mahasiswa untuk selalu berkembang dan tetap percaya diri dengan kemampuan mereka terlepas dari stigma “jurusan baru”.

Baca juga: Perangi Sampah Makanan, Prasmul Gandeng Sejumlah Kampus Bentuk Konsorsium In2Food

“Dosen-dosen sangat suportif dan mendorong mahasiswa untuk magang. Awal kerja saya magang dulu baru ditawari menjadi full-time employee,” ungkapnya.

Made menyebutkan, fasilitas dan dukungan IBL Prasmul, seperti magang wajib, turut membantu mahasiswa meningkatkan kesempatan bekerja menjadi full-time jika performanya bagus.

Overall, ini mendorong mahasiswa banget untuk mau magang dan punya pengalaman profesional,” katanya.

Sebagai informasi, Made pernah memiliki pengalaman bekerja di PT SMART Tbk. Kini, ia bekerja sebagai Legal and Compliance Associate di DANA Indonesia.

Regulasi fintech

Made juga menceritakan materi kuliah dan kurikulum yang bisa didapatkan para lulusan IBL Prasmul.

Baca juga: Berbekal Niat Bantu Petani, Alumnus Prasmul Ini Sukses Masuk Forbes 30 Under 30 Asia

“IBL itu fokusnya ada tiga, salah satunya cyber and security. Kami belajar tentang financial technology (fintech) dan regulasi teknologi dalam bisnis. Ini berguna banget ketika kerja di perusahaan fintech,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa dirinya sudah mempelajari payment service provider dan teknologi yang berkaitan dengan hukum. Oleh karenanya, dia sudah paham dasarnya pada saat bekerja.

Materi kuliah itu juga menjadi keunggulan karena tidak semua jurusan hukum secara umum mendapat materi ini.

Lebih lanjut, Made juga menjawab salah satu masalah yang dihadapi angkatan baru, yakni sempitnya lingkar sosial dalam prodi mereka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com