Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2022, 08:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, mata pelajaran di sekolah banyak yang membutuhkan kecakapan dalam berpikir. Karenanya, siswa harus bisa memahami isi dari setiap materinya.

Maka dari itu, siswa harus butuh strategi membaca intensif. Atau perlu strategi-strategi pembelajaran yang menekankan kemampuan pemahaman bahan bacaan yang baik.

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, membaca intensif adalah kegiatan membaca untuk mencari dan memahami informasi secara detail dan menyeluruh.

Tentu, dalam kegiatan membaca intensif, terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan prabaca, ketika baca, dan setelah membaca.

Baca juga: Obat Hidung Tersumbat, Bisa Dicoba Siswa

Supaya lebih efektif, ada beberapa strategi untuk melakukan kegiatan membaca intensif. Berikut ini 9 strategi membaca intensif dalam pembelajaran.

Strategi membaca intensif

1. Prediksi isi bacaan

Adapun strategi membaca intensif yang pertama ialah memprediksi isi bacaan. Strategi memprediksi isi bacaan membantu pembaca untuk menghubungkan pengetahuan yang dimiliki serta memahami topik.

Sehingga para pembaca menggabungkan proses apa yang sudah diketahui dengan materi baru yang ada di dalam bacaan.

Memprediksi isi bacaan dilakukan berdasarkan kunci bacaan misalnya gambar, ilustrasi, subjudul, dan plot.

2. Dengan skimming dan scamming

Skimming (membaca sekilas) dan scanning (memindai) adalah sebuah teknik membaca cepat. Skimming adalah teknik membaca untuk mengetahui isi sebuah bacaan, dan scanning adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi khusus.

Baca juga: 5 Tips Mengisi Libur Akhir Pekan yang Bermanfaat bagi Siswa

Tentu, skimming dapat dilakukan saat prabaca dan scanning bisa dilakukan hanya untuk mencari jawaban atas sesuatu tanpa harus membaca bacaan secara keseluruhan.

3. Kosakata

Strategi kosakata bisa diaplikasikan saat prabaca dan pascabaca. Strategi kosakata ketika prabaca akan mengaktifkan skemata untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mengetahui istilah sulit atau memahami sebuah topik bahasan atau konsep.

Jadi, untuk penerapan pada pascabaca dapat menggunakan frayer model untuk mengecek pemahaman siswa terhadap istilah sulit atau konsep tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com