Ketiga, melakukan joyfull learning. Guru harus membangun konsep belajar bersama secara menyenangkan.
Konsep ini tidak hanya berlaku bagi siswa. Guru maupun siswa harus merasakan rasa senang saat belajar mengajar.
"Guru harus mengutamakan kesamaan hak antar siswa. Tidak ada anak cerdas, anak kurang cerdas, kaya atau miskin, semua sama. Harus diciptakan guru, lingkungan sekolah," tegasnya.
Keempat, melakukan mini study trip ke tetangga sekolah, pasar terdekat, puskesmas, atau public place lainnya.
Prof Dinn menyebut cara ini bisa dilakukan agar anak menyadari hidup itu terdiri dari banyak orang, banyak lapisan, yang saling membutuhkan. Kunjungan singkat ini, juga bisa menjadi refleksi bagi guru sendiri.
Baca juga: 20 Contoh Pertanyaan dan Jawaban Wawancara Beasiswa Luar Negeri
Kelima, gunakan profil pelajar pancasila semaksimal mungkin sebagai panduan dalam mencegah dan mengantisipasi bullying di sekolah.
"Kendalanya adalah, pelaksanaan program ini. Bagaimana sekolah, guru ini memberikan profil ke siswa. Guru jangan terbatas mengajar mapel," kata dia.
Untuk itu, diperlukan pengawasan menyeluruh baik antar guru, sekolah, bahkan Dinas Pendidikan agar bullying tidak terus terjadi. Termasuk, meminimalisir aktor bullying di sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.