Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UB Ubah Batang Kelor Jadi Obat Kolesterol

Kompas.com - 23/11/2022, 17:37 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kolesterol merupakan senyawa lemak yang dihasilkan oleh berbagai sel dalam tubuh. Senyawa yang dihasilkan secara alami ini beredar di dalam darah dan memiliki banyak fungsi.

Namun, ketika kadar kolesetrol yang beredar dalam darah memiliki konsentrasi melebihi nilai normal, maka berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit degenerative, seperti penyakit jantung koroner, diabetes mellitus dan penyakit ginjal.

Baca juga: Gempa Cianjur, Mendikbud: Ini 2 Prioritas Utama Pendidikan

Salah satu alternatif bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan dan menjaga kadar kolesterol dalam darah adalah daun kelor.

Tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia ini dapat dimanfaatkan setiap bagiannya.

Di tangan lima mahasiswa lintas fakultas di Universitas Brawijaya (UB), tanaman herbal daun kelor dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dengan nama Morish Tea.

Lima mahasiswa itu adalah Fahrur Rozi dari Fakultas Hukum, Jefry Andy Agusty dari Fakultas Peternakan PSDKU UB Kediri, Malik Fajar dari Fakultas Pertanian, Nadia Sheren Maulina dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Rimul Azilah dari Fakultas Ilmu Komputer.

Kelimanya memanfaatkan potensi kelor di Kabupaten Sumenep, Madura.

"Kami berlima asli Sumenep kuliah di UB. Di sana, kelor salah satu komoditas asli kota kami yang saat ini sedang digandrungi oleh banyak investor asing. Oleh karena itu, kami berinovasi membuat produk berbahan dasar kelor, sekaligus memanfaatkan batangnya yang biasanya berakhir menjadi limbah," ucap dia dalam keterangannya lewat laman UB, Rabu (23/11/2022).

Batang daun kelor, sebut dia, memiliki kadar antioksidan tinggi.

Pengujian di laboratorium pun sudah dilakukan tim di Fakultas Teknologi Pertanian.

Hasil ujinya, kadar antioksidan dalam batang daun kelor kami mencapai 30, yang terbilang cukup tinggi," jelas dia.

Tiap batang kelor, lanjut dia, memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat sebagai antitumor, antipiretik, antiepileptik, antiinflamatori, antipasmodik, diuretik, antihipertensi, menurunkan kolesterol, antioksidan dan antidiabetik.

Baca juga: Pakar UGM: Waspada Gempa Susulan di Cianjur

"Ekstrak tangkai daun kelor memiliki kandungan senyawa alkaloid, sinin, dan tanin yang menghasilkan antioksidan, sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Manfaat yang ada dalam tangkai kelor ini akan disandingkan dengan teh hijau yang juga memiliki banyak kandungan manfaat berupa polifenol yang juga antioksidan," tutur dia.

Melalui Morish Tea, lima mahasiswa UB ini meraih special award dan silver medal dalam kompetisi Seoul International Invention Fair.

Kompetisi yang diadakan pada 16-19 November 2022 ini diikuti oleh lebih dari 600 peserta dari 30 negara.

Ke depan, Rozi dan tim berencana mengembangkan Morish Tea untuk siap jual.

"Karena kami juga sudah bekerjasama dengan halal hub Sumenep dan bermitra dengan beberapa pengusaha di Sumenep. Saat ini sudah dapat izin PIRT dan sedang proses sertifikasi halal," tegas dia.

Dengan adanya produk ini diharapkan dapat memanfaatkan limbah daun kelor serta mampu mewujudkan SDGs 2030 pada poin 3, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera.

Baca juga: Batas Usia Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan Favorit, Cek Infonya

Melalui Morish Tea pula, Rozi dan tim berharap produknya mampu memberikan kehidupan yang sehat dan turut mengurangi angka kemiskinan dengan memberdayakan masyarakat khususnya di daerah Sumenep, Madura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com