Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kasus Intimidasi Mahasiswa Senior, Unand Lakukan Hal Ini

Kompas.com - 01/11/2022, 16:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Andalas (Unand) bakal melakukan evaluasi pola pembinaan di asrama mahasiswa.

Hal itu dilakukan setelah ada kejadian dugaan intimidasi mahasiswa senior terhadap junior yang viral di dunia sosial media (sosmed).

Baca juga: Kisah Ale, Wisudawan ITB dengan IPK Tertinggi 3,98

"Saya menyesalkan terjadinya dugaan intimidasi oleh mahasiswa senior pembina asrama putri terhadap junior, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan," kata Rektor Unand, Prof. Yuliandri melansir laman Antara, Selasa (1/11/2022).

Setelah viral video dugaan intimidasi oleh mahasiswa senior kepada penghuni asrama putri, Rektor Yuliandri langsung merespons persoalan tersebut.

Dia menegaskan, dirinya akan mengevaluasi secara komprehensif ketentuan dan pola pembinaan di Asrama saat untuk menciptakan pembinaan asrama yang lebih inklusif dalam keberagaman.

"Evaluasi akan dilakukan segera, baik terhadap penghuni, pembina dan pengelola asrama termasuk ketentuan atau tata tertib yang diterapkan selama ini," ucapnya.

Nantinya, hasil evaluasi akan dijadikan dasar perbaikan terhadap pengelolaan dan pembinaan mahasiswa berasrama.

Alhasil, bisa lebih peka dan antisipatif terhadap peluang terjadinya tindakan pemaksaan senior kepada junior.

Asal tahu saja, Rektor Unand telah memerintahkan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan (WR I) bersama jajarannya, yakni Direktur Kemahasiswaan, dan Kepala Asrama untuk mendalami kronologis tindakan yang diduga bermuatan intimidatif di Asrama Putri Universitas Andalas.

Unsur pimpinan sudah mengumpulkan mahasiswa senior dan pembina asrama, mahasiswa yang menjadi korban serta mahasiswa senior yang pernah tinggal di asrama untuk dimintai penjelasan.

Berdasarkan pendalaman tersebut, diketahui telah terjadi kealpaan dalam pelaksanaan tata tertib kehidupan berasrama.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Vape Sama Seperti Obat Sirup, Sebabkan Gagal Ginjal

Kronologis kejadian intimidasi tersebut berawal pada Sabtu (29/10/2022), ketika ada mahasiswa hendak pergi keluar asrama dinilai tidak sesuai dengan ketentuan tata tertib, yaitu memakai celana yang seharusnya mengenakan rok.

Atas pelanggaran ketentuan tersebut, mahasiswa pembina asrama memerintahkan mahasiswa tersebut untuk menggunting celananya sendiri.

Kejadian ini direkam oleh mahasiswa pembina asrama dan disebarkan di kalangan asrama sendiri, untuk menimbulkan efek jera bagi mahasiswa lainnya.

Ketika dikonfirmasi kepada mahasiswa yang diperintahkan memotong celananya, diakui benar yang bersangkutan memakai celana panjang, sebagaimana yang dilarang dalam Buku Panduan dan Tata Tertib Kehidupan Asrama Mahasiswa Universitas Andalas.

Wakil Rektor I Unand, Prof. Mansyurdin yang memimpin proses konfirmasi memberi pengarahan tentang bagaimana semestinya berperilaku dan bertindak di lingkungan asrama, tidak hanya sekadar tempat tinggal melainkan juga sebagai tempat pembinaan karakter.

Prof. Mansyurdin pun menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, supaya kejadian ini tidak terulang dan tidak merugikan pihak manapun.

Pada akhirnya semua pihak sepakat untuk saling memaafkan dan setuju untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Para pihak juga menyampaikan bahwa kejadian ini bukan dilatarbelakangi unsur SARA atau diskriminasi sebagaimana yang berkembang di medsos, melainkan lebih sebagai cara pembinaan antara senior dan junior yang tidak tepat.

Baca juga: Sosok Vinka, Mahasiswa ITB Lulus dengan IPK Tertinggi 3,98

"Ini semua merupakan sebuah kesalahan dan kekhilafan dari mereka sehingga berjanji untuk tidak mengulangi dan memperbaiki pola pembinaan ke depan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com